"Kongres ke-3 ini akan mengidentifikasi isu perempuan pada era new normal, mengkaji isu tentang perempuan, remaja, anak dan keluarga serta mendorong potensi perempuan dalam mewujudkan ketahanan keluarga," kata Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Prof. Hj. Amany Lubis melalui keterangannya di Jakarta, Senin.
Amany mengatakan KMI ke-3 ditujukan untuk membantu perempuan menghadapi kehidupan pascapandemi COVID-19.
"KPRK MUI Pusat adalah wadah para ulama, zuama dan cendekiawan Muslim yang memiliki tanggung jawab besar membantu perempuan menghadapi kehidupan setelah pandemi COVID-19," katanya.
Amany berharap kongres tersebut dapat menguatkan kemitraan pemberdayaan perempuan di dunia, memberdayakan Muslimah serta perempuan secara umum di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan sains.
"Serta menguatkan kebijakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak, remaja dan keluarga," ujarnya.
KMI ke-3 mengusung tema "Peran dan Kontribusi Perempuan di Berbagai Bidang Pasca Pandemi". KPRK memandang kongres diperlukan sebagai wadah diskusi seluruh perempuan Indonesia maupun di dunia yang sama-sama memiliki konsentrasi serta peduli terhadap kemanusiaan dan kemajuan peradaban.
Menurutnya, perubahan besar yang terjadi di dunia setelah COVID-19 penting untuk dibahas. Apalagi, perempuan membentuk setengah dari penduduk Indonesia. Bahkan, sebagian besar dari perempuan terlibat sebagai angkatan kerja.
Senada dengan itu, Ketua KPRK MUI Pusat Dr. Hj. Siti Ma'rifah mengatakan kongres itu menjadi wadah komunikasi dan informasi dalam mendukung eksistensi perempuan, remaja, anak dan ketahanan keluarga.
Ia mengatakan kongres tersebut terdiri atas empat panel utama yang akan membahas peran perempuan modern dari perspektif agama dan perdamaian, kedudukan perempuan dalam konstitusi di negara Muslim, dan ekonomi syariah sebagai solusi menghadapi resesi dunia.
"Panel utama juga akan membahas peran dan kontribusi perempuan dalam bidang politik, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan sains teknologi," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022