President Director AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, mengatakan Posko bandara AP II memiliki Key Performance Indicator (KPI) di area operasional dan pelayanan.
"KPI dari Posko Nataru di seluruh bandara AP II adalah menjaga agar standar di area operasional dan pelayanan di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan ini tetap terjaga. Posko Nataru untuk menjaga kinerja sumber daya manusia (people), infrastruktur di sisi udara dan darat (facilities) dan berjalannya berbagai prosedur (process)," kata Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, Posko Monitoring menjadi tempat bagi AP II dan pemangku kepentingan bandara untuk berkoordinasi dan berkolaborasi mendukung perjalanan Natal dan Tahun Baru yang selamat, aman, nyaman dan sehat.
Ia menuturkan posko di bandara AP II memiliki tiga tugas utama, yakni pertama sebagai posko monitoring dan pemeriksaan guna memastikan aspek keamanan, keselamatan, pelayanan dan kesehatan dapat berjalan baik.
Baca juga: AP II aktifkan kembali posko terpadu Natal dan Tahun Baru
Tugas kedua adalah sebagai posko monitoring data untuk melihat tren lalu lintas penerbangan setiap hari, dan tugas ketiga adalah posko menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk mencegah dan menangani kondisi yang dapat mengganggu pelayanan dan operasional bandara.
Berdasarkan data posko, jumlah pergerakan penumpang pada 19 Desember 2022 di 20 bandara AP II (data per 20 Desember pukul 11.09 WIB) secara kumulatif tercatat 212.942 orang atau meningkat sekitar 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 168.011 orang.
Sementara itu, jumlah penerbangan meningkat sekitar 20 persen menjadi 1.674 penerbangan.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan penumpang mencapai 132.548 orang atau naik 27 persen dari sebelumnya 104.601 orang, dan jumlah penerbangan sebanyak 938 penerbangan atau meningkat 13 persen dibandingkan sebelumnya 787 penerbangan.
Sementara itu, Director of Commercial & Services AP II M. Rizal Pahlevi mengatakan kolaborasi di antara pemangku kepentingan harus selalu ditingkatkan untuk menjaga standar pelayanan.
"Melalui posko maka stakeholder dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi sehingga memastikan pelayanan tetap terjaga," ujar M. Rizal Pahlevi.
Baca juga: AP II hadirkan "Tourism Activity Center" di Bandara Soetta dan Padang
Director of Operation AP II Muhamad Wasid menuturkan posko juga dapat memastikan operasional penerbangan di periode Natal-Tahun Baru dapat berjalan lancar di tengah tingginya trafik.
"Posko Monitoring Nataru di Bandara Soekarno-Hatta juga diperkuat Airport Operation Control Center (AOCC) untuk mendukung operasional bandara dan penerbangan, serta Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna memantau fasilitas dan sistem utilitas bandara," ujar Muhamad Wasid.
Di samping itu, Bandara Soekarno-Hatta juga menyiagakan Emergency Operation Center (EOC) yang ada di dalam gedung AOCC.
EOC hanya diaktifkan jika ada keadaan darurat, sebagai pusat komando bagi stakeholder bandara dalam mengambil kebijakan guna penanggulangan keadaan darurat.
EOC juga diperkuat Mobile Command Post (MCP) sebagai pos komando bergerak guna merespons cepat apabila terdapat suatu keadaan darurat.
Adapun lalu lintas penerbangan di bandara AP II diperkirakan akan terus dalam tren kenaikan hingga pada puncaknya pada tanggal 23 Desember 2022 (H-2 Natal).
Baca juga: AP II proyeksi Bandara Soekarno-Hatta layani 80 juta penumpang di 2030
Baca juga: AP II jalankan Rebalancing Capacity Terminal di Bandara Soekarno-Hatta
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022