Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Fatah Rizal, sesuai hasil rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masa tanggap darurat bencana dinyatakan sudah berakhir dan masa transisi menuju pemulihan akan dimulai Rabu (21/12).
"Pemerintah akan tetap memperhatikan korban gempa yang masih bertahan di tenda pengungsian selama masa transisi, semua kebutuhan pengungsi korban gempa akan tetap dipenuhi pemerintah daerah," katanya di Cianjur, Selasa.
Selama masa transisi menuju pemulihan, ia mengatakan, warga terdampak gempa yang rumahnya rusak ringan diharapkan sudah bisa kembali ke rumah masing-masing serta beraktivitas sebagaimana biasa.
Bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa, ia melanjutkan, pemerintah daerah menyediakan tenda keluarga yang dapat didirikan di lokasi pembangunan rumah sehingga mereka tidak harus tinggal berdesak-desakan di pos pengungsian.
"Kami berharap warga kembali bangkit dengan cara kembali ke rumahnya masing-masing dan melakukan aktivitas seperti semula... Bagi mereka yang ke ladang dapat kembali ke ladang dan yang memiliki toko dapat kembali menjalankan usahanya," kata Rizal.
Ia mengatakan, pemerintah sudah mengimbau warga terdampak gempa yang rumahnya rusak ringan dan masih bisa ditempati kembali ke rumah masing-masing.
"Kami akan menggencarkan sosialisasi ke warga agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan tidak lagi harus tinggal di posko pengungsian dengan mengandalkan bantuan. Warga terdampak harus kembali bangkit agar pemulihan lebih cepat dilakukan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat gempa dengan magnitudo 5,6 yang melanda wilayahnya pada 21 November 2022 menyebabkan 635 orang meninggal dunia serta mengakibatkan 26.586 rumah rusak ringan, 16.058 rumah rusak sedang, dan 13.633 rumah rusak berat.
Baca juga:
Korban jiwa akibat gempa di Cianjur menjadi 635 orang
Pemerintah Kabupaten Cianjur benahi permukiman terdampak gempa
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022