kesetiakawanan para relawan dan Tagana di seluruh Indonesia teruji dengan terus memberikan dukungan hingga akhir penanganan bencana.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengapresiasi kesetiakawanan sosial para relawan dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam penanganan bencana.
Mensos Risma ditemui di Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa mengatakan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada tahun ini paling utama ditujukan bagi relawan dan Tagana yang berada di lapangan, utamanya saat menangani musibah gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Acara ini yang utama adalah di lapangan, para relawan yang saat ini kerja di Cianjur, Tagana, relawan yang saat ini berjibaku untuk memenuhi kebutuhan warga Cianjur,” ujar Mensos Risma.
Menurut Mensos Risma, kesetiakawanan para relawan dan Tagana di seluruh Indonesia teruji dengan terus memberikan dukungan hingga akhir penanganan bencana.
Indeks solidaritas para relawan dan Tagana, menurut dia, juga terbukti dengan aksi cepat tanggap ke lokasi terdampak bencana, tanpa menunggu permintaan.
Keberadaan mereka juga meringankan beban anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan bencana.
“Saat ini ada yang sudah bergerak, Tagana, dan tanpa diminta. Tapi kalau bersama-sama dilakukan, maka bukan hanya kesejahteraan, bukan hanya perdamaian tapi juga akan sangat menghemat biaya yang akan kita keluarkan,” kata dia.
Peringatan HKSN disinergikan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) termasuk di UPT Kemensos sejumlah daerah. Peringatan HKSN mengambil tema: “Bangkit Bersama Membangun Bangsa”.
Peringatan HKSN dan HDI tahun 2022 didasarkan pada kesadaran bahwa setiap elemen bangsa memiliki sumbangsih sangat berharga, tidak hanya pemerintah tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya lembaga sosial, pilar sosial, hingga dunia usaha.
HKSN diperingati dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendorong tumbuhnya partisipasi sosial, solidaritas, kerukunan, saling bantu, menggugah kepedulian sosial, empati, berbagi, dan toleran.
Di antaranya perbaikan rumah untuk disabilitas, penyediaan fasilitas air bersih, juga pembangunan sekolah dan beberapa aktivitas pada operasi katarak di 31 titik di Indonesia.
Kegiatan lainnya dalam acara tersebut antara lain berupa penghargaan kepada pihak yang telah berjasa dalam bidang kesejahteraan sosial, launching program nasional (Pahlawan Ekonomi Nusantara, Rumah Sejahtera Terpadu, Bantuan Sosial Permakanan Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, Bantuan Yatim Piatu, Gerakan Bebas Pasung Penyandang Disabilitas Mental).
Baca juga: Mensos Risma bangkitkan kesetiakawanan sosial guna majukan bangsa
Baca juga: Mensos dorong partisipasi masyarakat kawal akurasi DTKS
Baca juga: Mensos: 4.000 Rakyat Indonesia terbebas dari pasung
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022