Berbicara usai menerima Lifetime Achievement Award dari Institut Strategis untuk Asia Pasifik atas kontribusinya dalam meningkatkan hubungan ASEAN-China, Hun Sen mengatakan bahwa kerja sama ASEAN-China berkembang dengan stabil selama tiga dekade terakhir dan China merupakan pendukung utama bagi sentralitas dan kesatuan ASEAN.
"Perkembangan China merupakan sebuah pencapaian yang menakjubkan, yang tidak hanya menguntungkan rakyat China, tetapi juga memberikan banyak manfaat positif bagi ASEAN dan Kamboja dalam segi ekonomi, sosial, dan geopolitik," ujarnya.
Hun Sen mengatakan bahwa kerja sama ASEAN-China telah membuka babak baru melalui penerapan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-China dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China.
"Hal ini akan lebih lanjut berkontribusi dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama antara kedua kawasan dengan potensi dan dinamisme yang lebih besar," kata PM itu.
Kerja sama erat ASEAN-China sangat penting dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di seluruh kawasan tersebut dan dunia, ujarnya, seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak harus bekerja sama untuk mempromosikan kerja sama regional yang bersifat terbuka, transparan, inklusif, saling melengkapi, dan saling menguntungkan.
"Contohnya, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) merupakan salah satu panutan yang sangat baik untuk sistem perdagangan, dan mencerminkan komitmen tulus untuk memperkuat kerja sama regional," kata Hun Sen.
"Dengan semangat ini, kita harus melanjutkan dan mengintensifkan upaya guna mendorong inisiatif dan kerja sama regional lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan secara maksimal potensi tersebut bagi pengembangan kedua kawasan," imbuhnya.
"Hubungan antara Kamboja dan China tumbuh dengan memuaskan hingga diakui sebagai sahabat berlapis besi (iron-clad friend), seiring dengan peningkatan perdagangan bilateral menjadi sekitar 11 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.602) pada 2021, naik 37 persen dibandingkan pada 2020," ujar sang PM.
Hun Sen mengatakan bahwa bantuan China ke Kamboja untuk melawan pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir sangat berharga, yang membantu negara kerajaan itu dalam melindungi nyawa dan mengurangi dampak sosial-ekonomi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022