"Deteksi kanker serviks bisa pakai iva test atau pap smear, jadi saat penyakit terdeteksi maka penanggulangan bisa dilakukan," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan Yudi Dimyati di Jakarta, Kamis.
Menurut Yudi, kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian perempuan yang telah berhubungan seksual. Kanker ini menyerang di leher rahim.
Dia menambahkan, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu telah ditetapkan sebagai RSUD penanganan kanker di DKI Jakarta serta memiliki fasilitas penyembuhan terlengkap.
"Maka dari itu kami gencarkan sosialisasi vaksin HPV melalui program di Puskesmas maupun kegiatan ibu-ibu lainnya," katanya.
Baca juga: YKI DKI ingatkan pentingnya cegah kanker serviks
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Jati Padang, Sonia Rahayu menambahkan, sangat penting menyosialisasikan vaksin HPV untuk anak perempuan berusia minimal delapan tahun.
"Itu sangat baik mencegah kanker leher serviks pada saat perempuan mencapai pubertas yang mulai aktif mengenali aktivitas seksual," tutur Sonia.
Menurut Sonia, penting untuk rutin menjalani skrining iva test setiap enam bulan sekali atau pap smear per setahun sekali.
Ia menganjurkan kepada para perempuan bisa memanfaatkan fasilitas pemeriksaan yang harganya lebih terjangkau di Yayasan Kanker Indonesia.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta segera gelar imunisasi HPV untuk siswi SD
Menurut data Globocan 2021, ada 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Penyebabnya beragam, termasuk faktor keturunan, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat dan infeksi virus.
Jenis kanker dengan risiko kematian tinggi tersebut bisa dicegah dengan pemberian imunisasi.
Imunisasi tersebut diwajibkan pada anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahun.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022