Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan dibuka bergerak turun mengikuti koreksi bursa saham global.Sejalan dengan melemahnya bursa ekuitas global, IHSG pada akhir pekan ini berpeluang bergerak dikisaran 6.738-7.060
IHSG dibuka melemah 21,84 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.802,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,58 poin atau 0,49 persen ke posisi 937,12.
"Sejalan dengan melemahnya bursa ekuitas global, IHSG pada akhir pekan ini berpeluang bergerak dikisaran 6.738-7.060," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Wall Street ditutup turun Kamis (22/12) setelah rilisnya data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi dan ditopang oleh aksi jual akhir tahun.
Dow Jones Industrial Average turun 1,05 persen menjadi 33.027, S&P melemah 1,45 persen menjadi 3.822,39, dan Nasdaq Composite terkoreksi 2,18 persen menjadi 10.476,12.
Dari data, klaim pengangguran awal AS naik menjadi 216.000 klaim minggu lalu, namun di bawah perkiraan ekonom sebesar 222.000 klaim.
Selanjutnya, data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal ketiga menunjukkan pertumbuhan tahunan 3,2 persen, di atas ekspektasi dan periode sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.
Hal itu memberikan kekhawatiran bagi investor di mana data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dapat mendorong The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga lebih agresif.
Di sisi lain, aksi jual yang dilakukan investor kemarin dikontribusikan oleh saham yang sensitif akan suku bunga. Saham teknologi termasuk di antara yang paling rugi, dengan perusahaan semikonduktor seperti Lam Research turun 8,7 persen.
Sementara itu, saham Tesla turun hampir 8,9 persen, setelah pembuat mobil mulai menawarkan diskon 7.500 dolar AS pada beberapa modelnya. Hal itu menambah kekhawatiran investor akan melambatnya permintaan mobil listrik.
Saham CarMax dan Micron Technology ditutup turun masing-masing 3,7 persen dan 3,4 persen, karena hasil pendapatan kuartalan yang mengecewakan.
Saat ini, fokus investor tertuju pada data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis Jumat waktu AS, yang akan memberikan informasi mengenai inflasi sehingga mengetahui langkah yang diambil oleh The Fed ke depannya.
Sementara itu, bursa ekuitas Eropa berbalik melemah karena data makro AS yang lebih baik dari ekspektasi, memberikan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter yang agresif di ekonomi terbesar dunia itu.
Kekhawatiran resesi ekonomi karena bank sentral mengadopsi pengetatan kebijakan moneter yang agresif, memberikan tekanan pada pasar saham Eropa pada tahun ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 293,91 atau 1,11 persen ke 26.213,96 indeks Hang Seng turun 29,98 atau 0,15 persen ke 19.649,24, indeks Shanghai terkoreksi 1,26 poin atau 0,04 persen ke 3.053,17, dan indeks Straits Times turun 17,83 poin atau 0,55 persen ke 3.251,7.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022