"Ya, ruas jalan yang rusak itu adalah Jalan Raya Munjungan-Watulimo. Jalan tersebut menghubungkan Desa Bendoroto menuju Desa Bangun di wilayah Kecamatan Munjungan," kata Kapolsek Munjungan AKP Budi Hartoyo di Trenggalek, Jumat.
Amblesnya jalan utama di jalur lintas selatan itu memang tidak sampai menyebabkan warga terisolasi. Namun, kerusakan infrastruktur jelas menyebabkan alur distribusi ekonomi terganggu.
"Jalan Raya Munjungan-Watulimo penghubung antar Desa Bendoroto menuju Desa Bangun untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Budi.
Baca juga: Banjir bandang rendam wilayah pesisir selatan Trenggalek
Baca juga: Puluhan pramuka Trenggalek perbaiki jalan rusak terdampak bencana
Untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, untuk sementara tidak diperbolehkan melintas di jalan penghubung antardesa tersebut. Hal itu dikarenakan dampak tanah ambles tersebut terbilang parah.
Panjang badan jalan yang rusak akibat tanah ambles itu sepanjang 5 meter dengan lebar 2 meter.
"Meskipun tidak dapat melalui jalan itu, namun masih ada alternatif lainnya menuju Desa Bangun dari Desa Bendoroto, namun harus memutar," katanya.
Putusnya jalan itu membuat perekonomian masyarakat sekitar terdampak.
Sebab jalan itu menjadi sarana mobilisasi warga dalam aktivitas perekonomian.
Untuk itu, warga sekitar memutuskan untuk membuat jembatan darurat sementara waktu sambil menunggu proses perbaikan jalan.
Tanah ambles terjadi setelah kawasan pesisir selatan Trenggalek itu diguyur hujan deras pada Kamis (22/12) sore sekitar pukul 15.30 WIB hingga Jumat dini hari.
Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari mengatakan, amblesnya jalan penghubung antardesa itu disebabkan derasnya air mengalir dari wilayah perbukitan.
Selain tanah ambles di wilayah Munjungan, luapan banjir juga sempat menggenangi ruas Jalan Nasional Trenggalek-Pacitan, tepatnya di wilayah Dusun Karang Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek.
Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah setempat membuat Sungai Karang yang terletak di samping jalan nasional itu kembali meluap sekitar pukul 19.00 WIB.
Akibatnya, air kembali masuk ke permukiman warga, jalan, hingga kantor kepolisian setempat dengan ketinggian sekitar 30 centimeter.
Luapan banjir itu mengakibatkan jalan nasional itu lumpuh total sementara waktu sebelum air surut sekitar pukul 21.30 WIB.
"Sebelumnya wilayah Kecamatan Panggul diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sejak pukul 11.00 WIB," katanya.*
Baca juga: Bupati Trenggalek tinjau gedung ponpes yang terdampak banjir
Baca juga: Banjir sebabkan gedung sekolah di Munjungan Trenggalek nyaris ambruk
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022