"Gelombang laut sangat tinggi berkisar antara 4-5 meter berpeluang melanda wilayah perairan laut di Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di perairan laut NTT yang berlaku 24-25 Desember.
Syaeful mengatakan potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi tersebut perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kapal kargo, maupun kapal pesiar.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai potensi gelombang 4 meter di perairan NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter di sebagian perairan NTT
Oleh sebab itu pihak operator kapal perlu meningkatkan kewaspadaan saat melintasi dua titik wilayah perairan di NTT.
Selain potensi gelombang sangat tinggi, sejumlah titik wilayah perairan laut lain juga berpeluang dilanda gelombang dengan kategori tinggi (2,5-4 meter) yaitu perairan utara Pulau Flores, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu, selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar.
Potensi gelombang tinggi, kata dia, juga perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan bergerak dari arah Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan 8-30 knot.
Kecepatan angin tertinggi juga terpantau terjadi di dua wilayah di NTT yaitu Laut Flores dan Selat Sumba, selain di perairan selatan Jawa, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan.
Syaeful mengingatkan masyarakat terutama operator kapal maupun para nelayan di NTT agar terus mencermati kondisi cuaca maritim ketika hendak melakukan pelayaran agar terhindar dari bahaya yang mengancam keselamatan.*
Baca juga: BMKG imbau nelayan waspadai potensi gelombang 2,5 meter di Laut Sawu
Baca juga: BMKG imbau waspadai gelombang 2,5 meter di sebagian wilayah laut NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022