• Beranda
  • Berita
  • Cuaca ekstrem, kapal Roro rute Bintan-Natuna tidak bisa berlayar

Cuaca ekstrem, kapal Roro rute Bintan-Natuna tidak bisa berlayar

25 Desember 2022 12:35 WIB
Cuaca ekstrem, kapal Roro rute Bintan-Natuna tidak bisa berlayar
Kapal Roro di Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. ANTARA/Nikolas Panama.

Tergantung cuaca. Panduan kami adalah pantauan cuaca yang dilakukan BMKG. Kalau BMKG menyatakan berbahaya karena cuaca ekstrem, maka kapal tidak akan berlayar

Kapal Roro Bahtera Nusantara 01 rute Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Pulau Penagi, Kabupaten Natuna dan Pulau Matak, Kabupaten Kepulauan Riau tidak dapat berlayar karena cuaca ekstrem.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi di Tanjungpinang, Ahad mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan kapal itu dapat berlayar kembali.

"Tergantung cuaca. Panduan kami adalah pantauan cuaca yang dilakukan BMKG. Kalau BMKG menyatakan berbahaya karena cuaca ekstrem, maka kapal tidak akan berlayar," katanya.

Ia mengemukakan ASDP berencana Kapal Roro Bahtera Nusantara 01 kembali berlayar pada Rabu (28/12). Rencana itu dapat dilaksanakan bila cuaca tidak ekstrem berdasarkan hasil pantauan BMKG.

"Kalau cuaca ekstrem, harus ditunda lagi. Pokoknya, keselamatan awak kapal dan penumpang harus diutamakan," ujarnya.

Menurut dia, Kapal Roro Bahtera Nusantara 01 di Pelabuhan Tanjunguban tidak diizinkan berlayar pada 23 Desember 2022.

Seluruh penumpang, barang dan kendaraan milik penumpang tersebut dikeluarkan dari kapal setelah BMKG mengumumkan peringatan dini terkait gelombang laut di Natuna yang mencapai 6 meter dan Anambas 4 meter pada saat itu. Pihak ASDP mengembalikan uang pembelian tiket kepada penumpang.

Namun Kapal Bukit Raya dari Pelabuhan Kijang, Bintan menuju Natuna dan Anambas masih berlayar pada hari yang sama. Kapal itu menjadi alternatif bagi warga untuk berangkat ke Natuna dan Anambas.

"Penumpang tetap dapat berangkat dengan menggunakan Kapal Bukit Raya. Alhamdulillah, aman," katanya.

Ia mengimbau seluruh pihak pengelola jasa transporasi laut untuk berpedoman pada hasil pantauan cuaca yang dilakukan BMKG.

"Bila cuaca ekstrem, jangan paksakan untuk berlayar karena berakibat fatal," demikian Junaidi.

.Baca juga: Kapal Roro Tanjung Burang jalur Batam-Bintan kandas

Baca juga: Penumpang di Pelabuhan Roro Tanjunguban Bintan mulai berkurang

Baca juga: Lima unit kapal roro layani mudik Lebaran rute Bintan-Batam

Baca juga: Zona kuning COVID-19, Bintan buka rute pelayaran regional dan nasional

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022