Warga harus direlokasi ke rusunawa terdekat. Kemudian lahan tersebut kembali dihijaukan dengan melakukan reforestasi (penanaman kembali) pohon bakau
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan restorasi (pemulihan) kawasan pesisir untuk mengatasi persoalan banjir air laut (rob).
"Pemda DKI harus melakukan restorasi kawasan pesisir pantai utara Jakarta, untuk mengatasi banjir rob, abrasi pantai, intrusi air laut, serta mengantisipasi ancaman tenggelam dan terjangan tsunami," kata Nirwono dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa.
Nirwono mengatakan usaha apapun yang dilakukan saat ini seperti memperbanyak pompa atau meninggikan tanggul tidak akan mampu menyelesaikan persoalan banjir rob secara permanen.
"Keberadaan tanggul dan pompa, hanya bersifat sementara dalam mengatasi banjir rob, apalagi kalau dibarengi dengan hujan lebat dan banjir besar di Jakarta," ucapnya.
Solusi yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta, kata Nirwono, adalah membebaskan lahan sejauh 500 meter dari pantai ke daratan agar tidak ada lagi bangunan dan permukiman.
"Warga harus direlokasi ke rusunawa terdekat. Kemudian lahan tersebut kembali dihijaukan dengan melakukan reforestasi (penanaman kembali) pohon bakau (mangrove)," ucap Nirwono.
Hutan mangrove, kata Nirwono, berguna sebagai benteng alami yang ramah lingkungan dan terbilang investasi murah, ketimbang tanggul beton yang membutuhkan biaya pembangunan, pemeliharaan, dan peninggian sesuai kenaikan air laut.
"Hutan mangrove, adalah investasi berkelanjutan, hutan mangrove semakin lebar semakin baik untuk meredam banjir rob, mencegah abrasi pantai, intrusi air laut, hingga meredam dampak tsunami," ucap Nirwono menambahkan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada beberapa kejadian banjir rob Desember ini, dan yang terparah terjadi pada Minggu (25/12) di mana ada 12 RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terdampak banjir rob.
BPBD DKI mencatat air mulai naik sejak pukul 09.00 WIB saat itu. Hal tersebut membuat enam RT di Kelurahan Pluit tergenang air dengan ketinggian air mencapai 10-15 cm.
Kemudian ada dua RT yang tergenang rob dengan ketinggian 25 hingga 30 cm dan dua RT lainnya dengan ketinggian genangan 15-20 cm.
Ketinggian rob terparah dialami oleh RT 1, RW 22 Kelurahan Pluit yang terendam banjir rob hingga ketinggian 45-50 cm.
Dalam peristiwa ini, BPBD melaporkan tidak ada warga yang mengungsi karena banjir rob ini.
Selain itu, air juga sudah mulai surut mulai pukul 14.00 WIB.
Meski begitu, BPBD mengimbau masyarakat apabila dalam keadaan darurat, segera menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini beroperasi 24 jam secara gratis.
Baca juga: DKI bangun tanggul pesisir utara Jakarta secara bertahap
Baca juga: Heru pastikan pompa Waduk Pluit bisa tanggulangi rob
Baca juga: Sudin SDA Jaktim pastikan kesiapan personel operasikan pompa air
"Pemda DKI harus melakukan restorasi kawasan pesisir pantai utara Jakarta, untuk mengatasi banjir rob, abrasi pantai, intrusi air laut, serta mengantisipasi ancaman tenggelam dan terjangan tsunami," kata Nirwono dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa.
Nirwono mengatakan usaha apapun yang dilakukan saat ini seperti memperbanyak pompa atau meninggikan tanggul tidak akan mampu menyelesaikan persoalan banjir rob secara permanen.
"Keberadaan tanggul dan pompa, hanya bersifat sementara dalam mengatasi banjir rob, apalagi kalau dibarengi dengan hujan lebat dan banjir besar di Jakarta," ucapnya.
Solusi yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta, kata Nirwono, adalah membebaskan lahan sejauh 500 meter dari pantai ke daratan agar tidak ada lagi bangunan dan permukiman.
"Warga harus direlokasi ke rusunawa terdekat. Kemudian lahan tersebut kembali dihijaukan dengan melakukan reforestasi (penanaman kembali) pohon bakau (mangrove)," ucap Nirwono.
Hutan mangrove, kata Nirwono, berguna sebagai benteng alami yang ramah lingkungan dan terbilang investasi murah, ketimbang tanggul beton yang membutuhkan biaya pembangunan, pemeliharaan, dan peninggian sesuai kenaikan air laut.
"Hutan mangrove, adalah investasi berkelanjutan, hutan mangrove semakin lebar semakin baik untuk meredam banjir rob, mencegah abrasi pantai, intrusi air laut, hingga meredam dampak tsunami," ucap Nirwono menambahkan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada beberapa kejadian banjir rob Desember ini, dan yang terparah terjadi pada Minggu (25/12) di mana ada 12 RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terdampak banjir rob.
BPBD DKI mencatat air mulai naik sejak pukul 09.00 WIB saat itu. Hal tersebut membuat enam RT di Kelurahan Pluit tergenang air dengan ketinggian air mencapai 10-15 cm.
Kemudian ada dua RT yang tergenang rob dengan ketinggian 25 hingga 30 cm dan dua RT lainnya dengan ketinggian genangan 15-20 cm.
Ketinggian rob terparah dialami oleh RT 1, RW 22 Kelurahan Pluit yang terendam banjir rob hingga ketinggian 45-50 cm.
Dalam peristiwa ini, BPBD melaporkan tidak ada warga yang mengungsi karena banjir rob ini.
Selain itu, air juga sudah mulai surut mulai pukul 14.00 WIB.
Meski begitu, BPBD mengimbau masyarakat apabila dalam keadaan darurat, segera menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini beroperasi 24 jam secara gratis.
Baca juga: DKI bangun tanggul pesisir utara Jakarta secara bertahap
Baca juga: Heru pastikan pompa Waduk Pluit bisa tanggulangi rob
Baca juga: Sudin SDA Jaktim pastikan kesiapan personel operasikan pompa air
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022