• Beranda
  • Berita
  • Menkes: Perlu intervensi meninggal penyakit jantung dengan cath lab

Menkes: Perlu intervensi meninggal penyakit jantung dengan cath lab

29 Desember 2022 15:24 WIB
Menkes: Perlu intervensi meninggal penyakit jantung dengan cath lab
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparannya dalam diskusi secara daring dengan RS Prof. Ngoerah Bali dan RS PON tentang pengampuan stroke yang diikuti di Jakarta, Senin (26/12/2022) (ANTARA/Fitra Ashari)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perlu adanya intervensi kasus meninggal dunia akibat penyakit jantung dengan adanya fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab).

Budi ditemui di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, Kamis, menyebut penyakit jantung memakan banyak korban di Indonesia.

Diperkirakan 200 orang meninggal dunia dalam setahun oleh karena penyakit jantung, dan pembiayaannya paling banyak ditanggung oleh BPJS.

“Biayanya lebih dari Rp9 triliun-an. Nah kita perlu intervensi ini, karena tadinya saya masuk hanya ada di 55 Kabupaten/Kota,” kata Budi.

Sehingga pihaknya berencana memersipkan cath lab di 514 kab kota, dengan prioritas pada untuk pemasangan ring penyakit jantung.

“Bayangkan seperti Cianjur kemarin. Kalau ada serangan jantung, dia mesti dibawa ke Bogor atau ke Bandung kan susah. Dalam perjalanan, ternyata saya baru sadar cath lab itu bukan hanya untuk serangan jantung,” ujar Budi.

Sebelumnya, Menkes Budi resmikan fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) yang ada di RSAB Harapan Kita Jakarta. Dia juga melihat kesiapan fasilitas di dalamnya untuk menangani pasien.


Baca juga: Menkes: 12.500-15.000 bayi baru lahir alami penyakit jantung bawaan

Baca juga: Menkes ajak anak daerah manfaatkan beasiswa dokter spesialis





 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022