• Beranda
  • Berita
  • Kapal Pelni tipe 1000-2000 disebut relatif aman dari cuaca buruk

Kapal Pelni tipe 1000-2000 disebut relatif aman dari cuaca buruk

29 Desember 2022 19:25 WIB
Kapal Pelni tipe 1000-2000 disebut relatif aman dari cuaca buruk
Situasi pelabuhan di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (29/12/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Bilamana dalam pelayaran menghadapi cuaca buruk, nakhoda dapat menggunakan kewenangan lebih yang dimiliki seperti melakukan shelter dan tetap berkoordinasi dengan manajemen

Manajer Komunikasi PT Pelni (Persero) Ditto Pappilanda menyatakan kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tipe 1.000-2.000 pax masih relatif aman dari cuaca buruk dengan karakter laut di Indonesia.

Untuk kapal Pelni tipe 1000 memiliki panjang kapal 99 meter, tinggi haluan kapal 9,4 meter, dan bobot 1.450 ton, sedangkan kapal tipe 2000 memiliki kisaran panjang 146 meter, tinggi 10 meter, dan bobot 3.175 ton.

“Dengan ukuran di atas, kapal Pelni masih relatif aman melewati ombak/gelombang laut sekitar 6 meter,” kata dia kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Meskipun demikian, pihaknya tetap akan memperhatikan maklumat pelayaran dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) selaku pihak yang mengeluarkan izin berlayar.

Adapun sejumlah imbauan yang diberikan manajemen kepada kru kapal antara lain melakukan pengecekan terhadap segala kesiapan kapal sebelum berlayar.
Baca juga: KM Lawit berangkatkan 307 penumpang melalui pelabuhan Tanjung Priok

Pengecekan ini mencakup kesiapan alat navigasi dan sistem permesinan berfungsi dengan baik, mengisi checklist kapal sebelum memulai pelayaran dan saat memasuki pelabuhan, kesiapan peta sesuai dengan koreksi Berita Pelaut Indonesia/BPI (Notice to Marine) terbaru, lalu mempelajari berita cuaca terbaru yang diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian juga memperhatikan draft dan menghitung stabilitas kapal (GM/Metacentris Height) dengan cermat pada waktu kapal akan berangkat, melakukan pemeriksaan terhadap semua cargo securing, alat-alat lashing dan safety equipment untuk keselamatan dan keamanan muatan kapal, juga melakukan pengawasan dan pengecekan pada lashing rantai jangkar, gripes wire pada sekoci penolong, dan lashing/banstrip pada Inflatable Liferaft.

“Selanjutnya, memanfaatkan fasilitas Pandu (prasarana pemanduan adalah tempat yang dilengkapi dengan fasilitas untuk memonitor gerakan kapal serta memberi dan menerima komunikasi) dan Tunda (aktivitas untuk mendorong dan menarik kapal, baik menuju maupun keluar dermaga). Serta, berkoordinasi dengan otoritas/pihak eksternal dan cabang PT. Pelni setempat, ” ujarnya.

Imbauan berikutnya ialah pemeriksaan dan memastikan kelengkapan semua alat-alat keselamatan ready to use (siap pakai) dan dapat difungsikan sebagaimana mestinya, melaksanakan look out dan ronda keliling kapal setiap saat serta mengoptimalkan fungsi CCTV di atas kapal agar penumpang merasa aman saat berada di atas kapal, melaksanakan safety meeting dan security meeting sebelum melakukan pelayaran, serta memberikan arahan kepada ABK (Anak Buah Kapal) dalam menghadapi keadaan darurat dan cuaca buruk.
Baca juga: Ratusan wisatawan sudah dievakuasi ke kapal Pelni dari Karimunjawa

Dia juga mengimbau agar nakhoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM) agar membuat dan melaksanakn night order di anjungan dan kamar mesin, lalu menerapkan good seaman ship (kecakapan pelaut yang baik.

Dalam berolah gerak kapal di alur pelabuhan maupun alur pelayaran sempit, diminta pula memperhitungkan kondisi arus, angin, keadaan di sekitar kapal serta menggunakan alat bantu navigasi semaksimal mungkin. Dengan itu, kapal yang berlayar dalam kecepatan aman sehingga dapat menghindari bahaya-bahaya navigasi yang akan timbul.

Ditto menekankan agar kru kapal mematuhi maklumat pelayaran yang dikeluarkan oleh otoritas setempat.

“Bilamana dalam pelayaran menghadapi cuaca buruk, nakhoda dapat menggunakan kewenangan lebih yang dimiliki (Master Overriding Authority) seperti melakukan shelter (berlindung ke tempat yang aman) dan tetap berkoordinasi dengan manajemen (DPA-QHSSE),” ungkapnya.

Pada kesempatan yang lain, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat akan terjadi di wilayah Jabodetabek berdasarkan prakiraan cuaca periode 29 Desember 2022-1 Januari 2023

“Besok (30/12), potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat akan terjadi di sebagian besar wilayah Jabodetabek. Sementara besok lusa (31/12) dan 1 Januari 2023, intensitas hujan ringan hingga sedang,” ucap Dwikorita.

Baca juga: Pelni prediksi puncak arus balik tahun baru pada 10 Januari 2023

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022