• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Jatim salurkan bantuan sambungan listrik di Tulungagung

Gubernur Jatim salurkan bantuan sambungan listrik di Tulungagung

29 Desember 2022 22:13 WIB
Gubernur Jatim salurkan bantuan sambungan listrik di Tulungagung
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo (kiri) dan GM PLN Unit induk Distribusi Jawa Timur Lasiran (kanan), secara simbolis mengaktifkan saklar meteran listrik prabayar di rumah warga prasejahtera penerima bantuan instalasi rumah sambungan rumah (IR-SR) di Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/12/2022). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

elektrifikasi bisa meningkatkan kualitas hidup

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial instalasi rumah-sambungan rumah rumah (IRSR) di wilayah Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Kamis.

Seremoni penyerahan bantuan kelistrikan IRSR serta pemberian token gratis kepada warga prasejahtera itu secara formal dilakukan Gubernur Khofifah bertempat di Agrowisata Tugu Park di Desa Tugu Kecamatan Sendang, Tulungagung.

Hadir dalam seremoni penyerahan bantuan IRSR itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo besserta jajaran forkopimda Tulungagung serta jajaran OPD terkait.

"Di Tulungagung, bantuan diberikan kepada 249 KK yang tersebar di 10 desa yang ada di Kecamatan Sendang. Hari ini kami juga menyalurkan bantuan token listrik senilai Rp300 ribu untuk warga miskin di 13 desa di Kecamatan Kauman," kata Gubernur Khofifah kepada awak media.

Dalam kesempatan itu, Khofifah meninjau langsung realisasi bantuan IRSR di dua rumah warga prasejahtera penerima manfaat yang ada di Desa Tugu.

Baca juga: PLN Jatim sambung listrik gratis rumah tangga pra sejahtera Ponorogo
Baca juga: Gubernur Jatim gencarkan berbagai program EBT sesuai RUED


Khofifah memastikan pemberian bantuan IRSR sudah tepat sasaran. "Saat ini elektrifikasi di Jawa Timur sudah mencapai 99,39 persen. Kami berharap target elektrifikasi bisa tercapai 100 persen pada 2024 nanti," katanya.

"Saya tadi (katakan) light for 2024, saat ini kondisi Jatim 99,39 persen, tapi agregat sudah lebih dari 100 persen," lanjutnya.

Khofifah meminta pada pada semua pemerintah daerah di Jatim untuk aktif mendata warganya yang belum teraliri listrik.

Kofifah berharap bantuan listrik bisa membantu peningkatan di sektor perekonomian dan pendidikan.

Sebab sebelum adanya listrik, anak usia sekolah hanya bisa belajar pada siang hari, sedang malam hari terkendala tidak adanya penerangan yang memadai untuk belajar.

Baca juga: Konsumsi listrik di Jatim semester I/2022 tumbuh 2,41 persen
Baca juga: PLN bangun jaringan listrik desa di 98 titik di Jatim pada 2022

Dalam sektor ekonomi, listrik bisa membantu proses produksi yang membutuhkan peralatan listrik.

"Intinya elektrifikasi bisa meningkatkan kualitas hidup," katanya.

Senada, General Manager Unit Induk Distribusi Jatim, Lasiran memastikan saat ini hampir seluruh desa di Jawa Timur sudah semua rumah teraliri listrik.

Namun, lanjut dia, capaian rumah yang teraliri listrik tidak bisa 100 persen. Sebab banyak masyarakat yang tinggal di rumah toko (ruko) yang status instalasi listriknya untuk usaha.

Sedangkan penghitungan rumah yang teraliri listrik dihitung dari perbandingan KK dan instalasi listrik rumah tangga.

Baca juga: Pemerintah harus serius dukung pengembangan elektrifikasi

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022