kurang bersih, masih banyak sampah
Pengunjung memadati kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada momen liburan jelang Tahun Baru 2023, meski beberapa perkantoran di Jakarta masih masuk pada Jumat ini.
Setiap sudut dan jalan yang mengarah ke plaza Kota Tua di depan Museum Fatahillah, tampak para pengunjung hilir mudik secara berpasangan atau bersama keluarganya.
Pada plaza tersebut, para pengunjung banyak melakukan berbagai kegiatan mulai dari berfoto bersama para peraga yang berperan sebagai noni Belanda hingga manusia batu, bersepeda, hingga duduk-duduk mendengarkan sajian lagu dari pemusik jalanan sambil menikmati suasana sore di kawasan bersejarah Jakarta ini.
Seorang pengunjung bernama Dani yang datang bersama tiga anggota keluarganya dari Cikarang mengaku terkesan dengan situasi Kota Tua yang menunjukkan kondisi "kuno"-nya, namun dia juga memberikan beberapa catatan, termasuk soal kebersihan.
Baca juga: Petasan dilarang saat malam tahun baru di Sudirman-Thamrin
"Bagus sih, di sana-sini bangunan tua bersejarahnya masih bisa kita lihat yang juga menjadi 'spot' yang bagus untuk foto. Terus hari ini kan ramai ya, akhir pekan, kemudian libur tahun baru. Sayang kurang bersih, masih banyak sampah," ucap Dani.
Sementara Anna, warga Jakarta yang juga datang bersama keluarganya mengatakan bahwa suasana di kawasan Kota Tua menjadi pilihannya untuk menikmati sore, hanya saja fasilitasnya perlu ada peningkatan.
"Penataan sudah bagus sih. Tapi ya fasilitas pendukung termasuk musholla dan toilet sepertinya harus ditingkatkan atau ditambah karena antrenya panjang," ucap dia.
Adapun Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua menyebutkan bahwa selama periode liburan ini, dalam sehari ada sekitar 15 ribu pengunjung yang hilir mudik di Kota Tua dari berbagai daerah secara bergantian.
Baca juga: 35.000 personel Polda Metro amankan malam Tahun Baru
Angka tersebut meningkat dari libur hari biasa yang berada di kisaran 10 ribu pengunjung di kawasan yang memiliki berbagai museum di antaranya Museum Wayang, Museum Tekstil dan Museum Bank Mandiri itu.
Dalam mendukung kenyamanan dan keamanan pengunjung, UPK Kota Tua menyiagakan petugas kebersihan dan keamanan.
"Untuk kebersihan kita memberlakukan pembersihan setiap dua jam dari buka sampai ditutup steril pada pukul 21.00 WIB. Namun, kami mengimbau masyarakat untuk juga turut serta menjaga kebersihan karena kita juga sudah menyediakan tempat sampah di banyak titik," ucap Kepala UPK Kota Tua Dedy Tarmizi.
Dalam menunjang mobilitas di kawasan yang kini diberlakukan sebagai zona bebas emisi kendaraan bermotor (low emission zone), Dedy menyebut bahwa Pemprov DKI menyediakan fasilitas parkir yang dekat seperti di Kota Intan, Park and Ride Stasiun Kota dan lainnya.
Baca juga: Warga Ibu Kota diminta tetap bermasker saat malam tahun baru
"Namun Pemprov DKI meminta masyarakat untuk lebih menggunakan angkutan umum yang tersedia di kawasan seperti KRL dan TransJakarta karena selain nyaman juga sudah sangat mudah diakses," ucap dia menambahkan.
Setiap sudut dan jalan yang mengarah ke plaza Kota Tua di depan Museum Fatahillah, tampak para pengunjung hilir mudik secara berpasangan atau bersama keluarganya.
Pada plaza tersebut, para pengunjung banyak melakukan berbagai kegiatan mulai dari berfoto bersama para peraga yang berperan sebagai noni Belanda hingga manusia batu, bersepeda, hingga duduk-duduk mendengarkan sajian lagu dari pemusik jalanan sambil menikmati suasana sore di kawasan bersejarah Jakarta ini.
Seorang pengunjung bernama Dani yang datang bersama tiga anggota keluarganya dari Cikarang mengaku terkesan dengan situasi Kota Tua yang menunjukkan kondisi "kuno"-nya, namun dia juga memberikan beberapa catatan, termasuk soal kebersihan.
Baca juga: Petasan dilarang saat malam tahun baru di Sudirman-Thamrin
"Bagus sih, di sana-sini bangunan tua bersejarahnya masih bisa kita lihat yang juga menjadi 'spot' yang bagus untuk foto. Terus hari ini kan ramai ya, akhir pekan, kemudian libur tahun baru. Sayang kurang bersih, masih banyak sampah," ucap Dani.
Sementara Anna, warga Jakarta yang juga datang bersama keluarganya mengatakan bahwa suasana di kawasan Kota Tua menjadi pilihannya untuk menikmati sore, hanya saja fasilitasnya perlu ada peningkatan.
"Penataan sudah bagus sih. Tapi ya fasilitas pendukung termasuk musholla dan toilet sepertinya harus ditingkatkan atau ditambah karena antrenya panjang," ucap dia.
Adapun Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua menyebutkan bahwa selama periode liburan ini, dalam sehari ada sekitar 15 ribu pengunjung yang hilir mudik di Kota Tua dari berbagai daerah secara bergantian.
Baca juga: 35.000 personel Polda Metro amankan malam Tahun Baru
Angka tersebut meningkat dari libur hari biasa yang berada di kisaran 10 ribu pengunjung di kawasan yang memiliki berbagai museum di antaranya Museum Wayang, Museum Tekstil dan Museum Bank Mandiri itu.
Dalam mendukung kenyamanan dan keamanan pengunjung, UPK Kota Tua menyiagakan petugas kebersihan dan keamanan.
"Untuk kebersihan kita memberlakukan pembersihan setiap dua jam dari buka sampai ditutup steril pada pukul 21.00 WIB. Namun, kami mengimbau masyarakat untuk juga turut serta menjaga kebersihan karena kita juga sudah menyediakan tempat sampah di banyak titik," ucap Kepala UPK Kota Tua Dedy Tarmizi.
Dalam menunjang mobilitas di kawasan yang kini diberlakukan sebagai zona bebas emisi kendaraan bermotor (low emission zone), Dedy menyebut bahwa Pemprov DKI menyediakan fasilitas parkir yang dekat seperti di Kota Intan, Park and Ride Stasiun Kota dan lainnya.
Baca juga: Warga Ibu Kota diminta tetap bermasker saat malam tahun baru
"Namun Pemprov DKI meminta masyarakat untuk lebih menggunakan angkutan umum yang tersedia di kawasan seperti KRL dan TransJakarta karena selain nyaman juga sudah sangat mudah diakses," ucap dia menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022