PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengembangkan potensi pariwisata desa agar bisa memikat turis lokal dan mancanegara untuk datang ke tempat tersebut.Pengembangan destinasi Desa Budo merupakan salah satu dari tiga program TJSL pengembangan desa wisata yang diimplementasikan Pelindo sepanjang tahun ini
Sekretaris Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan pihaknya mengembangkan destinasi Desa Budo di Kabupaten Minahasa Utara, dan Pulau Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara.
"Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Pelindo meresmikan Desa Budo dan Bunaken sebagai desa binaan. Kami membangun beberapa unit homestay di pesisir pantai dan Gapura Desa Wisata Budo," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ali menjelaskan Desa Budo sangat potensial untuk dikembangkan. Selain punya pemandangan laut dan pegunungan yang indah, desa itu juga menyimpan kekayaan flora dan fauna bawah laut istimewa.
Desa Budo masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan daya tariknya berupa hutan mangrove seluas 30 hektare. Jarak desa itu hanya sekitar 20 kilometer dari Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pengembangan destinasi Desa Budo merupakan salah satu dari tiga program TJSL pengembangan desa wisata yang diimplementasikan Pelindo sepanjang tahun ini.
Program lainnya adalah konservasi lingkungan laut dan fauna di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara, serta revitalisasi Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
"Khusus di Bunaken, pada Agustus lalu, tim kami melakukan konservasi terumbu karang, konservasi penyu, pembersihan lingkungan, serta membantu sertifikasi menyelam bagi warga setempat. Kami bekerja sama dengan kelompok-kelompok pecinta lingkungan dan warga lokal," kata Ali.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa satu tahun pascamerger, Pelindo terus berbenah dalam perbaikan layanan pelabuhan dan fokus melakukan transformasi internal perusahaan. Namun, sebagai BUMN, perseroan juga menjalankan amanat untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan yang merata di seluruh Indonesia.
"Semua program TJSL kami selalu mengacu pada tiga prioritas hal, yakni pengembangan kapasitas manusia melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi dengan pengembangan usaha mikro kecil, serta keselarasan interaksi dengan lingkungan sekitar," terangnya.
Ali berharap pengembangan destinasi wisata Desa Budo di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan serta menggerakkan usaha kecil dan menengah pada tingkat lokal.
Kemudian, efek bergandanya adalah meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata.
Kepala Desa Budo Lisbet Lintogareng mengapresiasi dukungan Pelindo terhadap pengembangan pariwisata Desa Budo. Menurutnya, beberapa fasilitas yang dibangun Pelindo memberikan nilai tambah bagi Desa Budo sebagai desa wisata.
"Keberadaan fasilitas tersebut ikut menggerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah di desa kami," ujarnya.
Baca juga: PT Pelindo rehabilitasi 31 Ha mangrove di Maros-Makassar
Baca juga: Pelindo optimalkan PMN Rp1,2 triliun bangun Pusat Wisata Maritim Bali
Baca juga: Kembangkan Desa Wisata Danau Toba, Pelindo 1 raih Apresiasi CSR Award
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022