"Salah satunya, kami menginginkan istirahat yang lebih panjang. Selain itu, juara grup akan membuat timnas bermain away (tandang-red) terlebih dahulu," ujar Indra di Manila, Filipina, Sabtu.
Apabila menjadi juara Grup A, Indonesia akan menjalangi leg pertama semifinal pada 7 Januari 2023 kontra peringkat kedua Grup B, sedangkan bila hanya mencapai runner-up maka Garuda harus menghadapi jawara Grup B dan main sehari lebih awal.
Situasi itu membuat Indonesia kemungkinan hanya memiliki jeda empat hari apabila menjadi runner-up, mengingat tim besutan Shin Tae-yong harus melakoni laga pemungkas grup melawan Filipina di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin (2/1).
Pertandingan melawan Filipina itulah yang menjadi penentu langkah Indonesia ke babak selanjutnya. Asnawi Mangkualam dkk akan menyegel slot di semifinal jika mampu menahan imbang atau menang atas lawannya tersebut.
Namun, untuk menjadi juara grup, Indonesia wajib menang dan hasil yang memihal dari laga lain antara Thailand kontra Kamboja pada hari yang sama.
Baca juga: Pemain Timnas Indonesia dilarang aktif di medsos selama Piala AFF 2022
Keuntungan kedua kalau memimpin Grup A, Indonesia berhak tandang pada leg pertama semifinal, lalu menyambut tamunya pada leg kedua di rumah sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Hal positif lainnya umpama Indonesia merebut tempat terbaik di Grup A adalah terhindar dari juara Grup B. Di Grup B, saat ini Vietnam (tujuh poin), Singapura (tujuh poin) dan Malaysia (enam poin) berebut kelolosan dari penyisihan grup.
"Saya memperkirakan Vietnam akan menjadi juara grup karena laga terakhir mereka melawan Myanmar di kandang. Yang seru itu pertandingan Malaysia versus Singapura. Kalau kami menghadapi Malaysia atau Singapura, saya kira sama saja. Malaysia punya keunggulan di jumlah suporter, tetapi Singapura membuktikan mereka dapat menyulitkan kami di semifinal Piala AFF 2020," tutur Indra.
Baca juga: Indra Sjafri nilai adaptasi Jordi Amat berjalan mulus
Baca juga: Ketum PSSI: Shin Tae-yong waspadai Filipina
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022