Apa saja contohnya?
Seperti disiarkan CNA, Sabtu (31/12), aktivitas fisik yang sederhana sepanjang hari berkaitan dengan penurunan risiko penyakit secara signifikan.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature Medicine, peneliti mengumpulkan data dari 25.000 orang yang tidak olahraga teratur, dengan rata-rata usia 60 tahun, kemudian memantau perkembangan mereka selama hampir tujuh tahun.
Baca juga: Kiat mengolah tubuh yang ideal agar tetap bugar
Ternyata ada penurunan risiko kematian kardiovaskular hampir 50 persen dan penurunan 40 persen risiko kematian akibat kanker pada orang yang berolahraga selama 1-2 menit sebanyak tiga kali sehari dibandingkan mereka yang sama sekali tidak berolahraga.
Olahraga singkat ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, yakni berjalan cepat saat berangkat kerja atau menaiki tangga dengan cepat.
Studi pada 2020 menunjukkan empat menit olahraga mengaitkan dengan usia yang lebih panjang, studi pada 2019 menemukan bahwa menaiki tangga selama 20 detik beberapa kali sehari meningkatkan kebugaran aerobik.
Olahraga dengan intensitas tinggi efektif dalam menciptakan otot. Olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara singkat, berulang-ulang diselingi jeda pendek, bisa meningkatkan penyerapan oksigen, mencegah penyumbatan arteri jantung, membuat jantung bisa memompa lebih banyak darah dan berfungsi lebih baik.
Studi baru menunjukkan bahwa aktivitas itu bisa dilakukan setiap hari.
"Ini menegaskan aktivitas fisik berat walau sedikit bisa sangat bermanfaat," kata Martin Gibala, seorang profesor kinesiologi di Universitas McMaster di Ontario yang merupakan penulis studi tersebut.
Intensitas sebuah olahraga bisa dibagi menjadi tiga kategori. Intensitas disebut ringan bila Anda bisa melakukannya sambil bernyanyi, jika tidak bisa bernyanyi tapi masih bisa bicara dengan nyaman, berarti intensitasnya sedang.
Gerakan dengan intensitas tinggi yang membuat seseorang hanya bisa bicara satu dua patah kata, atau sama sekali tidak bisa bicara, yang direkomendasikan oleh penulis studi Emmanuel Stamatakis, profesor di University of Sydney’s Charles Perkins Centre.
Bagi orang-orang yang rutin berolahraga, coba tambahkan sedikit intensitas saat lari atau bersepeda.
Ada sejumlah cara dalam membuat aktivitas sehari-hari jadi olahraga bermanfaat. Bila Anda kerap berjalan kaki dari rumah menuju tempat lain, misalnya stasiun atau toko kelontong, bukan berarti Anda harus berlari dari awal sampai akhir. Coba percepat langkah Anda selama beberapa ratus meter.
Ketika ada pilihan tangga, tinggalkan dulu lift dan pilih tangga. Membawa beban sekitar lima persen dari berat tubuh selama satu atau dua menit juga bisa bermanfaat, misalnya menggendong ransel besar. Berjalan cepat secara singkat di jalanan menanjak juga bisa dianggap sebagai olahraga intensif.
Baca juga: Berapa lama harus lakukan pendinginan setelah berolahraga?
Baca juga: Kiat tetap sehat dan produktif di masa peralihan menuju endemi
Baca juga: Anjuran usia serta manfaat berenang untuk anak-anak
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023