• Beranda
  • Berita
  • Rupiah awal 2023 menguat, ditopang peningkatan PMI manufaktur RI

Rupiah awal 2023 menguat, ditopang peningkatan PMI manufaktur RI

2 Januari 2023 10:16 WIB
Rupiah awal 2023 menguat, ditopang peningkatan PMI manufaktur RI
Ilustrasi: Rupiah menguat (ANTARA FOTO)

Pengumuman Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang disebutkan mengalami peningkatan dari periode sebelumnya mendorong penguatan rupiah

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal 2023 bergerak menguat seiring meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia

Rupiah pagi ini menguat 78 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp15.495 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS.

"Pengumuman Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang disebutkan mengalami peningkatan dari periode sebelumnya mendorong penguatan rupiah," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Senin.

PMI Manufaktur adalah indeks yang mengukur pertumbuhan industri manufaktur suatu negara. Jika nilainya di atas 50, maka industri manufaktur mengalami ekspansi.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 78 poin

PMI Manufaktur indonesia pada Desember 2022 tercatat pada level 50,9, sedangkan pada sebelumnya ada di level 50,3 yang artinya pertumbuhan industri manufaktur Indonesia mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya.

Hal itu berbanding terbalik dengan PMI Manufaktur AS yang justru berada di level 46,2 yang berarti industri manufaktur AS mengalami kontraksi.

Sentimen lain yang memberi pengaruh terhadap dolar adalah kekhawatiran terhadap penyebaran virus COVID-19 seiring dengan dilonggarkannya kebijakan karantina oleh China.

"Sehingga wisatawan dapat mulai kembali masuk dan keluar dari China yang beberapa waktu lalu sempat kembali mengalami krisis terkait dengan penyebaran COVID," ujar Revandra.

Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka turun 8,51 poin

Revandra memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.500 per dolar AS dengan potensi pelemahan Rp15.650 per dolar AS.

Sementara itu Tim Riset Monex Investindo Futures menilai dolar AS diproyeksikan melemah dipicu oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve (Fed) pada masa depan

Namun kenaikan dapat terbatas dibalik kekhawatiran pasar terhadap memburuknya ketegangan antara Rusia dengan Ukraina.

Pada Jumat (30/12) lalu rupiah menguat 85 poin atau 0,54 persen ke posisi Rp15.573 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.658 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat jelang ganti tahun, potensi naik bunga global melambat

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023