Bupati Cianjur, Herman Suherma di Cianjur, Selasa, mengatakan berdasarkan rekomendasi dari BMKG tiga desa yang akan direlokasi di antaranya Desa Sarampad dan Cijedil di Kecamatan Cugenang dan Kampung Rawacina di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.
"Masih dilakukan pendataan sesuai rekomendasi BMKG, titik relokasi di tiga desa tersebut, namun tidak seluruh perkampungan di relokasi, sehingga pendataan ulang relokasi masih berjalan," katanya.
Bupati Cianjur menjelaskan rumah yang direlokasi jumlah berkurang karena BMKG menilai patahan yang tidak dapat didirikan bangunan hanya sepanjang 2.5 kilometer dengan radius 0-10 meter kiri dan kanan.
Baca juga: Polres Cianjur bantu pembersihan puing rumah yang roboh akibat gempa
Baca juga: PMI dan Humanicare Indonesia salurkan bantuan bagi anak korban gempa
Sehingga lahan relokasi di tiga titik yang sudah disiapkan kemungkinan besar hanya terpakai dua di Kecamatan Cilaku dan satu lokasi di Kecamatan Mande. Sambil menunggu pendataan ulang tuntas, pemerintah masih mengejar pembangunan rumah relokasi sebanyak 200 rumah selesai.
"Setelah data pastinya terkumpul dan rumah relokasi tahan gempa di Desa Sirnagalih selesai dibangun, warga korban gempa di tiga desa yang direlokasi akan segera menempati rumah tersebut," katanya.
Sedangkan untuk warga yang rumahnya rusak berat dan sedang, namun tidak direlokasi, kata Bupati Cianjur, akan diberikan uang pembangunan hunian sementara dan tenda keluarga, agar mereka tidak lagi tinggal di posko pengungsian sehingga pemulihan dapat cepat dilakukan.
"Kita segera salurkan setelah laporan dari masing-masing dinas sebagai penghubung desa, masuk. Setiap permintaan warga korban gempa akan ditampung dan disampaikan dinas ke Pemkab Cianjur," kata Herman.*
Baca juga: Pemkab: Logistik korban gempa Cianjur hanya cukup untuk 5 hari lagi
Baca juga: BMKG mencatat selama dua hari empat gempa susulan terjadi di Cianjur
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023