"Khususnya mempelajari beberapa negara yang memberikan kecepatan layanan keimigrasian," kata Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly usai melantik Silmy Karim sebagai Dirjen Imigrasi definitif di Jakarta, Rabu.
Menkumham mengatakan saat ini tugas-tugas keimigrasian semakin dinamis dan berkembang. Oleh karena itu, Dirjen Imigrasi yang baru dilantik diharapkan bisa mengikuti perkembangan keimigrasian yang strategis.
Ia menekankan kecepatan layanan keimigrasian harus betul-betul diperhatikan karena ditujukan menarik minat para investor dan orang-orang yang memiliki talenta untuk datang ke Indonesia.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Imigrasi didorong melakukan berbagai upaya perubahan yang melibatkan pemangku kepentingan terkait
"Kunci utamanya adalah melalui teknologi dan digitalisasi," ujar Yasonna
Dalam arahannya, Yasonna memberikan arahan khusus kepada mantan Direktur Utama PT. Krakatau Steel Tbk tersebut untuk menindaklanjuti beberapa hal. Pertama, terkait koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain mengenai kebijakan golden visa untuk mendatangkan investor dan global talenta.
Kedua, Yasonna juga mengingatkan agar Dirjen Imigrasi menindaklanjuti peningkatan layanan Visa on Arrival (VoA) dan Izin Tinggal Terbatas (ITAS), minimalisasi pungutan liar, pengembangan pelayanan keimigrasian pada bandara yang dibuka untuk penerbangan langsung internasional.
Termasuk layanan keimigrasian yang mendukung kemudahan berusaha di Indonesia dengan tetap memenuhi kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional.
Baca juga: Menkumham lantik Silmy Karim sebagai Dirjen Imigrasi
Baca juga: Silmy Karim terpilih jadi dirjen Imigrasi berdasarkan berbagai tahapan
Baca juga: Silmy Karim terpilih sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023