• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir NTB hingga 8 Januari

BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir NTB hingga 8 Januari

5 Januari 2023 12:43 WIB
BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir NTB hingga 8 Januari
Kapal publik di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Akhyar)

Potensi rob di NTB diprediksi pada 5-8 Januari 2023

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir pasang air laut (rob) di wilayah pantai Nusa Tenggara Barat hingga 8 Januari 2023.

"Potensi rob di NTB diprediksi pada 5-8 Januari 2023," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Herin dalam keterangan tertulisnya di Praya, Lombok Tengah, Kamis.

Ia mengatakan potensi rob tersebut disebabkan adanya fenomena bulan purnama (full moon) pada 6 Januari 2023 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut.

Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir
Indonesia, salah satunya di pesisir NTB.

"Potensi banjir pesisir ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan fenomena ini secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Baca juga: BMKG sebut NTB mulai masuk puncak musim kemarau 2022

Baca juga: BMKG: Suhu di kaki Gunung Rinjani 12 derajat Celsius


"Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," katanya.

BMKG juga mengimbau warga untuk mewaspadai gelombang tinggi mencapai 2 meter lebih di wilayah Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Sape, perairan Sumbawa, hingga Samudera Hindia di perairan NTB.

"Warga diimbau mewaspadai gelombang tinggi yang bisa mencapai 2 meter atau lebih di perairan NTB," katanya.

BMKG juga menyatakan risiko cukup tinggi terhadap pelayaran dampak gelombang tinggi, sehingga para nelayan diharapkan untuk tidak pergi melaut untuk mengantisipasi adanya dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi.

Warga pengguna jasa angkutan dan penyeberangan laut atau yang berencana beraktivitas di pesisir maupun di wilayah perairan sekitar NTB tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi dengan kecepatan angin 27 knot di wilayah NTB.

"Warga di pesisir pantai tetap waspada terhadap dampak gelombang yang akan terjadi," katanya.

Baca juga: 100 nelayan di NTB ikuti sekolah lapang cuaca

Baca juga: Wilayah NTB berpeluang diguyur hujan pekan ini



 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023