Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung Jumaril mengatakan, korban diketahui bernama Sariman (48) warga Kabupaten Pangandaran yang dilaporkan hilang di perairan Legok Jawa, Jumat sekitar pukul 15.00 WIB, selanjutnya satu Tim SAR diberangkatkan ke lokasi kejadian.
"Satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya diberangkatkan untuk melaksanakan pencarian terhadap korban," katanya.
Baca juga: Wisatawan hilang terseret ombak di Pangandaran, SAR lakukan pencarian
Ia menuturkan jajarannya sudah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Unit Siaga SAR Pangandaran dan Satuan Polairud Polres Pangandaran untuk melaksanakan pencarian nelayan di perairan Pangandaran.
Informasi yang dihimpun, kata dia, korban mencari lobster di Perairan Legok Jawa, Blok Mercusuar, Dusun Cidadap, Desa/Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran pada Jumat pukul 05.00 WIB, namun hingga pukul 11.00 WIB korban belum pulang dari laut.
Rekan korban selanjutnya melakukan pencarian ke daerah yang biasa dijadikan tempat istirahat korban saat mencari lobster, namun di lokasi itu tidak menemukan keberadaan korban, hanya ada sepeda motor, pakaian, rokok, dan dompet.
Baca juga: Tim SAR perluas pencarian wisatawan yang hilang di laut Pangandaran
"Hingga saat ini korban belum ditemukan," katanya.
Ketua Rukun Nelayan Desa Legok Jawa Uhan mengatakan, nelayan di daerah tersebut seringkali menangkap lobster secara tradisional di pinggir pantai ketika air laut surut.
Korban, kata dia, diketahui berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB dengan membawa sepeda motor dan peralatan tangkap lobster, dan biasanya pulang sekitar pukul 08.00 WIB.
"Pukul 11.00 WIB ketika istrinya habis mengaji, orang itu belum pulang juga, kemudian istrinya tanya ke teman-teman di lapangan, setelah dicari, di sana ada barang bukti celana, baju, dan alat tangkap ada di saung kecil," katanya.
Baca juga: Tiga wisatawan meninggal dan satu hilang di Pantai Pangandaran
Menurut dia, korban diduga terseret ombak, karena kondisi angin saat ini cukup kencang, sedangkan gelombang laut normal.
"Gelombang masih cenderung normal, Namun angin kencang," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023