• Beranda
  • Berita
  • Emas melonjak setelah data pekerjaan AS beri sinyal bunga Fed melambat

Emas melonjak setelah data pekerjaan AS beri sinyal bunga Fed melambat

7 Januari 2023 05:23 WIB
Emas melonjak setelah data pekerjaan AS beri sinyal bunga Fed melambat
Ilustrasi - Seorang karyawan Tanaka Kikinzoku Jewerly K.K. menampilkan batangan emas di toko perusahaan di Tokyo 29 Januari 2008. ANTARA/REUTERS/Issei Kato/pri.
Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya kembali bertengger di atas level psikologis 1.850 dolar AS setelah pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih kecil memberi sinyal bahwa suku bunga Fed melambat

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak 29,10 dolar AS atau 1,58 persen menjadi ditutup pada 1.869,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai puncak sesi di 1.874,80 dolar AS, merupakan level tertinggi sejak 17 Juni.

Untuk minggu ini, emas berjangka terangkat 2,40 persen, naik untuk keenam kalinya dalam tujuh minggu.

Emas berjangka anjlok 18,40 dolar AS atau 0,99 persen menjadi 1.840,60 dolar AS pada Kamis (5/1/2022), setelah bertambah 12,90 dolar AS atau 0,70 persen menjadi 1.859,00 dolar AS pada Rabu (4/1/2023), dan terangkat 19,9 dolar AS atau 1,09 persen menjadi 1.846,10 dolar AS pada Selasa (3/1/2024).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (6/1/2022) bahwa Amerika Serikat menambah 223.000 pekerjaan pada Desember, peningkatan terkecil dalam dua tahun tetapi lebih baik dari perkiraan peningkatan 200.000 oleh para ekonom. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen dari 3,6 persen, sementara gaji per jam naik 0,3 persen.

Para analis pasar berpendapat bahwa data ketenagakerjaan positif, tetapi tidak cukup kuat untuk mendorong Federal Reserve menjadi lebih agresif dalam pengetatan kebijakan moneternya.

Laporan data penggajian non-pertanian "mendukung gagasan bahwa Fed hampir selesai menaikkan suku bunga," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Data ekonomi yang dirilis Jumat (6/1/2023) juga mendukung emas. Indeks jasa-jasa Institute for Supply Management (ISM) tercatat di 49,6 persen, turun 6,9 poin persentase dari pembacaan November 56,5 persen.

Pembacaan yang lebih lemah untuk indeks jasa-jasa ISM AS pada Desember juga "mengkonfirmasi bahwa ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut karena sektor jasa menyusut, yang seharusnya mendukung kasus untuk memegang emas," tambah Moya.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan pabrik AS turun 1,8 persen pada November setelah naik 0,4 persen pada Oktober. Penurunan tersebut lebih besar dari perkiraan para ekonom turun 0,8 persen.

Dalam sebuah panel yang disponsori oleh National Association of Business Economics di New Orleans pada Jumat (6/1/2023), Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga acuan di atas 5,0 persen tahun ini, tetapi seharusnya tidak perlu menaikkannya lebih jauh.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 55,8 sen atau 2,38 persen, menjadi menetap pada 23,982 dolar AS per oounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 34,7 dolar AS atau 3,24 persen, menjadi ditutup pada 1.104,30 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas terangkat 12,90 dolar didorong "greenback" yang lebih lemah

Baca juga: Harga emas melonjak karena kekhawatiran resesi ekonomi global

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023