"Potensi gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran terutama kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 7-8 Januari.
Wilayah Laut Sawu merupakan jalur utama pelayaran antarpulau di NTT serta area utama penangkapan ikan.
Oleh sebab itu, kata dia, potensi ancaman gelombang 2,5-4 meter atau kategori tinggi perlu diwaspadai operator kapal maupun para nelayan.
Syaeful menyebutkan selain Laut Sawu, sejumlah titik perairan laut lain juga berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sementara itu, kondisi pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari arah Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar dari 6-25 knot.
Syaeful mengingatkan operator kapal dan para nelayan di NTT agar terus mengikuti perkembangan informasi cuaca maritim yang terus diperbaharui BMKG agar menjadi referensi dalam kegiatan pelayaran.
Baca juga: BMKG imbau nelayan waspadai potensi gelombang 2,5 meter di Laut Sawu
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 3 meter landa Laut Sawu di NTT
Baca juga: BMKG imbau kapal nelayan waspadai gelombang 4 meter di Laut Sawu
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023