Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, melakukan penanganan darurat atas badan jalan retak, patah dan ambles di Kecamatan Ki'e dengan rencana membangun jalan alternatif untuk membuka akses transportasi.Diduga peristiwa ini merupakan dampak gempa karena kejadiannya pada saat terjadi gempa Subuh tadi
"Rencana penanganan tanggap darurat akan dibuat jalan alternatif untuk membuka akses transportasi, karena jalan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTS, Yerry Otte Nakamnanu ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Selasa.
Dia menjelaskan badan jalan retak dan patah di Kecamatan Ki'e menuju Kecamatan Oinlasi dan kecamatan lain di bagian timur Kabupaten TTS, terjadi pada pada Selasa dini hari.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian oleh BPBD TTS, panjang patahan kurang lebih 302 meter dengan patahan ambles terdalam 1,2 meter. Jalan itu pun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kini tim BPBD, Dinas PUPR TTS, bersama Bupati TTS dan TNI-Polri tengah melakukan pemantauan untuk tindak lanjut penanganan.
Baca juga: BPBD NTT: Empat unit jembatan rusak akibat banjir
Baca juga: BPBD ingatkan warga Manggarai waspada angin kencang dan tanah longsor
Dia menyebut tidak ada korban jiwa dan rumah yang terdampak akibat kejadian tersebut.
"Diduga peristiwa ini merupakan dampak gempa karena kejadiannya pada saat terjadi gempa Subuh tadi," ungkapnya.
Tim BPBD pun masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan pemantauan atas kejadian tersebut.
Alat berat juga telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan darurat sementara.
Baca juga: Sebanyak 39 rumah di Flores Timur rusak akibat angin kencang
Baca juga: BPBD NTT minta kabupaten/kota bentuk posko darurat bencana
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023