• Beranda
  • Berita
  • 19,7 juta orang gunakan layanan MRT Jakarta sepanjang 2022

19,7 juta orang gunakan layanan MRT Jakarta sepanjang 2022

10 Januari 2023 17:14 WIB
19,7 juta orang gunakan layanan MRT Jakarta sepanjang 2022
Sejumlah warga melintasi jembatan layang penyeberangan orang (skywalk) Stasiun Lebak Bulus Grab di Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (29/12/2022). Jembatan layang sepanjang 307,5 meter yang menghubungkan Stasiun MRT Lebak Bulus Grab dengan gedung Poin Square tersebut mulai dapat digunakan sejak Kamis (29/12/2022). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wsj.
BUMD Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta menyebutkan, sebanyak 19,7 juta orang menggunakan layanan transportasi massal berbasis rel itu di Ibu Kota sepanjang tahun 2022.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan, jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata 50 ribu orang per hari menggunakan MRT Jakarta dengan 87.072 jumlah perjalanan kereta.

"Angka ini menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya," kata Ahmad Pratomo.

Dia menjelaskan, pada awal tahun 2022, PT MRT Jakarta menargetkan angka keterangkutan penumpang sepanjang tahun 2022 mencapai 14,6 juta orang atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari.

"Ketepatan waktu tempuh, kedatangan dan berhenti ratangga pun mencapai 99,94 persen," katanya.

Baca juga: MRT resmi operasikan simpang temu Lebak Bulus

Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta bekerjasama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, Gojek, Grab, TransJakarta dan yang terbaru, Swoop.

"Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagai kendaraan (ride sharing)," katanya.

Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 13 persen angka keterangkutan dari total perjalanan (rider ship) MRT Jakarta.

Selain itu, pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di beberapa stasiun fase 1 koridor selatan-utara yang dirancang dengan memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik juga turut berkontribusi dalam mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Baca juga: MRT-INKA kerja sama perawatan dan pengembangan fasilitas perkeretapian

PT MRT Jakarta berterima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya sehingga lebih banyak orang yang menggunakan MRT Jakarta dalam mobilitas sehari-harinya.

Sebagai bagian dari inovasi dan mengikuti tren digital oleh masyarakat, pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo. Bahkan menonton film dan bermain gim ponsel.

"Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta," tutur dia.

Di lingkungan MRT Jakarta, baik stasiun maupun ratangga, pemberlakuan Protokol Bangkit mutlak dilaksanakan. Bagi PT MRT Jakarta, aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas perseroan.

"MRT Jakarta secara konsisten menerapkan protokol kesehatan di stasiun dan ratangga demi keselamatan bersama melalui Protokol Bangkit yang mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat sebagai bentuk nyata dalam mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di MRT Jakarta," tuturnya.
Baca juga: PT MRT Jakarta kerja sama dengan mitra pengumpan tingkatkan penumpang
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023