Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup turun di tengah pelaku pasar yang mewaspadai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).Indeks saham di Asia sore ini Selasa ditutup turun karena investor mempertimbangkan komentar tegas atau hawkish pejabat bank sentral AS The Federal Reserve
IHSG ditutup melemah 65,77 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.622,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,77 poin atau 1,61 persen ke posisi 901,09.
"Indeks saham di Asia sore ini Selasa ditutup turun karena investor mempertimbangkan komentar tegas atau hawkish pejabat bank sentral AS The Federal Reserve dan mengambil sikap waspada untuk mengantisipasi rilis data inflasi (CPI) AS pada hari Kamis," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Presiden Federal Reserve Bank di San Francisco Mary Daly berharap bank sentral akan terus menaikkan suku bunga hingga sedikit di atas 5 persen.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic mengatakan bank sentral sebaiknya menaikkan suku bunga acuan hingga di atas 5 persen pada awal kuartal II 2023 dan mempertahankan suku bunga di level itu untuk waktu yang lama.
Dari sisi korporasi, investor menanti di mulainya musim laporkan keuangan kuartal IV 2022 di AS dengan bank-bank besar seperti JP Morgan Chase, Bank of America, Citicorp dan Wells Fargo yang dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pada akhir pekan ini.
Bersama Morgan Stanley dan Goldman Sach, bank-bank tersebut adalah enam bank terbesar di AS yang diprediksi akan melaporkan laba yang lebih rendah di kuartal IV 2022.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor keuangan naik paling tinggi yaitu 1,75 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,23 persen dan 0,98 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,58 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor teknologi masing-masing minus 0,11 persen dan minus 0,05 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu ITMG, EDGE, INDR, BYAN, dan MKPI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni RDTX, TCPI, BMRI, MCAS, dan GGRM.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing di seluruh pasar sebesar Rp515,37 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp578,92 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.252.116 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,67 miliar lembar saham senilai Rp12,74 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 382 saham menurun, dan 181 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei naik 201,8 poin atau 0,78 persen ke 26.175,6, indeks Hang Seng turun 56,88 poin atau 0,27 persen ke 21.331,46, indeks Shanghai melemah 6,57 poin atau 0,21 persen ke 3.169,51, dan indeks Strait Times terkoreksi 42,76 poin atau 1,29 persen ke 3.262,91.
Baca juga: Mirae Asset proyeksi IHSG tumbuh 15 persen pada 2023, di level 7.880
Baca juga: IHSG turun ikuti koreksi mayoritas bursa kawasan
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup naik, ditopang peningkatan keyakinan konsumen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023