Warga yang tinggal di daerah yang paling dekat dengan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat masih melakukan aktivitas sebagaimana biasa meskipun frekuensi erupsi gunung api itu meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Pejabat Pemerintah Nagari Bukik Batabuah di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, mengatakan bahwa ada dua permukiman warga di wilayahnya yang berada di daerah paling tinggi dan paling rentan terdampak erupsi Gunung Marapi.
"Dusun Rubai Cumantiang dan Gobah, Jorongnya Batang Salasiah, itu di ketinggian sekitar 1.400 mdpl, ada 1.400 KK (kepala keluarga) di daerah itu," kata Wali Nagari Bukik Batabuah Firdaus pada Selasa.
Menurut dia, warga di dua dusun itu sampai sekarang dalam keadaan aman, tidak terdampak erupsi Gunung Merapi.
"Warga sudah tahu sejak awal erupsi terjadi pada Sabtu (7/1) dan kami imbau melalui media komunikasi dan surat serta pengumuman di surau-surau, mereka sudah diberi tahu agar tidak naik ke perkebunan dan hutan lebih tinggi lagi. Sementara ini Alhamdulillah situasi aman saja," kata Firdaus.
"Tidak ada (hujan abu). Kami berharap tidak terjadi erupsi yang lebih besar. Di satu sisi (itu) memberi dampak baik bagi perkebunan dan pertanian, tapi jika skalanya besar tentu warga harus mengungsi," ia menambahkan.
Gunung Marapi sudah puluhan kali mengalami erupsi sejak Sabtu (7/1). Menurut petugas pos pengamatan Marapi di Bukittinggi, gunung api itu hingga saat ini telah mengalami 90 kali erupsi.
Gunung Marapi statusnya Level II atau Waspada. Para pendaki untuk sementara tidak boleh mendaki gunung tersebut.
Baca juga:
173.434 warga Agam tinggal di sekitar Gunung Marapi
BKSDA: Gunung Marapi sudah disetrilkan dari pendaki
Pejabat Pemerintah Nagari Bukik Batabuah di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, mengatakan bahwa ada dua permukiman warga di wilayahnya yang berada di daerah paling tinggi dan paling rentan terdampak erupsi Gunung Marapi.
"Dusun Rubai Cumantiang dan Gobah, Jorongnya Batang Salasiah, itu di ketinggian sekitar 1.400 mdpl, ada 1.400 KK (kepala keluarga) di daerah itu," kata Wali Nagari Bukik Batabuah Firdaus pada Selasa.
Menurut dia, warga di dua dusun itu sampai sekarang dalam keadaan aman, tidak terdampak erupsi Gunung Merapi.
"Warga sudah tahu sejak awal erupsi terjadi pada Sabtu (7/1) dan kami imbau melalui media komunikasi dan surat serta pengumuman di surau-surau, mereka sudah diberi tahu agar tidak naik ke perkebunan dan hutan lebih tinggi lagi. Sementara ini Alhamdulillah situasi aman saja," kata Firdaus.
"Tidak ada (hujan abu). Kami berharap tidak terjadi erupsi yang lebih besar. Di satu sisi (itu) memberi dampak baik bagi perkebunan dan pertanian, tapi jika skalanya besar tentu warga harus mengungsi," ia menambahkan.
Gunung Marapi sudah puluhan kali mengalami erupsi sejak Sabtu (7/1). Menurut petugas pos pengamatan Marapi di Bukittinggi, gunung api itu hingga saat ini telah mengalami 90 kali erupsi.
Gunung Marapi statusnya Level II atau Waspada. Para pendaki untuk sementara tidak boleh mendaki gunung tersebut.
Baca juga:
173.434 warga Agam tinggal di sekitar Gunung Marapi
BKSDA: Gunung Marapi sudah disetrilkan dari pendaki
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023