"Saya akan melihat dahulu kondisinya seperti apa," kata Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel Andi Ari Pangeran di Jambi, Selasa.
Untuk kejadian meledaknya tangki gas tersebut, dia menegaskan segera mengulas kembali apa yang sudah dilakukan oleh pihak perusahaan kontraktor migas.
"Kami harus lihat apa yang sudah terjadi, proses pengecekan tentu melalui beberapa tahapan, kami akan lihat dan mengkaji apa saja yang sudah dilakukan perusahaan," katanya menegaskan.
Namun dia meyakini, semangat seluruh personel migas untuk tetap menjaga keselamatan dan kelancaran operasional pekerjaan.
" Semua semangat menaati prosedur yang ada dimana resiko pekerjaan hulu migas yang tinggi," katanya.
Terkait penyelidikan seperti apa yang akan dilakukan SKK Migas mengingat peristiwa ini sebelumnya sudah terjadi di perusahaan migas tersebut pada Desember 2022 lalu., dia menyebutkan jika akan ada tim yang akan turun ke lapangan untuk memastikan penyebab kejadian.
"Kalau seperti ini pasti akan ada tim, tapi tidak khusus. Tapi ada menerjunkan tim, ada beberapa bagian yang sudah bergerak, dan akan terus koordinasi," katanya.
Dia menegaskan penelusuran ini selanjutnya dilakukan bertujuan meningkatkan keselamatan kerja hulu migas.
Sementara itu, pada Senin malam (9/1) terjadi ledakan ledakan di sumur WBD 07 Rig Bohai #85 berlokasi di RT 01 Dusun I, Desa Delima, Kecamatan Tebing Tinggi. Kabupaten Tanjabbar, Jambi.
Berdasarkan informasi ledakan itu bukan berasal dari pipa, namun tangki minyak gas yang diduga akibat korsleting listrik dari pekerjaan yang dilakukan pihak subkontraktor.
Akibat kejadian ledakan ini dua korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar dan patah kaki. Selanjutnya dua korban lagi yakni dirawat di rumah dan base camp Pinang Merah karena tidak mengalami luka dan hanya mengalami trauma
Pewarta: Tuyani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023