Menurutnya, teknik take off atau tumpuan menjadi bagian paling penting dalam menciptakan dorongan vertikal dan keseimbangan tubuh saat melakukan lompatan.
"Karena ini adalah kunci utamanya. Jika speed tinggi juga bisa menunjang lompatan lebih tinggi," kata Febri di Stadion Madya, Kamis.
Selain itu, Febri juga turut menjelaskan gaya-gaya dalam disiplin long jump. Menurutnya gaya hang (gaya menggantung) menjadi andalannya. Gaya hang merupakan teknik lompat jauh yang menggantung dengan posisi badan melenting ke depan.
Baca juga: Atlet nasional motivasi peserta kejuaraan atletik pelajar di Jakarta
Posisi ini juga menempatkan tangan berada di samping telinga dan kaki rapat ke belakang saat di udara. Dia itu juga menyarankan setiap atlet untuk mencoba semua gaya. Setelah itu, memilih yang paling cocok yang nantinya menjadi andalan.
Para peserta SAC menyambut baik dan antusias mengikuti materi yang diberikan Febri. Misalnya Firli Sahputra yang merupakan peserta kualifikasi Sumatra Utara.
"Kami mendapat pelajaran terutama cara menolak dan memperhatikan tumpuan. Semoga saya bisa menyusul kak Febri di pelatnas," ujar Firli.
Diana Silfia peserta kualifikasi Yogyakarta juga mengatakan demikian. "Senang sekali dan, berharap bisa lebih panjang waktunya. Lebih panjang percobaan track trial,” ujarnya.
Sebelum bersaing di final SAC yang bergulir mulai hari ini hingga Jumat (13/1), peserta memang mendapatkan pembekalan dari deretan atlet nasional.
Selain Febri, ada juga Eki Febri Ekawati (tolak peluru), Muhammad Zohri (sprint), Valentin Vanesa Lonteng (sprint), Mutiara Oktarani (lari jarak menengah), dan Tyas Murtiningsih (lari).
Baca juga: Eki Febri berbagi pengalaman pada atlet muda disiplin tolak peluru
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023