Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memakai aplikasi telepon seluler bernama "smart farming" (pertanian cerdas) untuk memantau pengelolaan perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan di Agro Edu Wisata (AEW) Ragunan, Pasar Minggu secara rutin tanpa perlu datang langsung ke lokasi.kita ada teknologi dalam agrikultur
"Sekarang kita ada teknologi dalam agrikultur yakni 'internet of thinking agriculture' 4.0. Jadi, sekarang saya bisa memonitor rumah pertanian modern (smart green house) di Agro Edu Wisata Ragunan dari ponsel saya," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan Hasudungan A. Sidabalok saat ditemui, di Jakarta, Jumat.
Hasudungan menjelaskan, melalui aplikasi telepon seluler buatan swasta tersebut pihaknya bisa mengatur tinggi rendahnya suhu, kelembapan udara hingga waktu menyiram tanaman termasuk mengatur pertanian dalam kontainer (container farming).
Begitu pula dengan pengaturan pada peternakan sapi perah, ayam serta budidaya maggot dan perikanan yang mampu menghasilkan produk pendukung ketahanan pangan keluarga.
Baca juga: Pemprov DKI tingkatkan potensi edukasi anak di AEW Ragunan
"Kita memberikan edukasi kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya, bahwa pertanian itu sebenarnya bukan pertanian yang kotor dan jorok tapi juga bisa menerapkan teknologi," jelasnya.
Mengenai penerapan aplikasi tersebut, pihaknya melakukan transfer ilmu yang dimulai dari pembuat sistem tersebut lalu memberikan pelatihan kepada penyuluh lapangan mengenai pengoperasiannya.
"Kami juga mengarahkan petani di AEW Ragunan menjualkan hasil panennya ke toko secara daring bernama 'toko urban farming Jakarta' yang dikelola karang taruna Kecamatan Tebet," tambahnya.
Dengan demikian, Hasudungan berharap wisata edukasi seluas 2,2 hektare dengan rata-rata 300 pengunjung tiap minggunya ini mampu menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Ribuan orang kunjungi Agro Edukasi Wisata Ragunan pada 2022
Hasudungan menjamin sistem pengelola pertanian AEW Ragunan terbilang ramah lingkungan lantaran tidak memakai pestisida dan anti hama kimia demi menjaga ekosistem kawasan di daerah itu.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023