Hal itu disampaikan Wapres karena dirinya ikut meramu, menyiapkan, dan memberikan landasan berpikir saat PKB didirikan dan menjadi saksi keberhasilan PKB membawa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden.
"Ketika PKB didirikan tahun 1998. Lalu 1999 langsung pemilu, PKB langsung dapat 13 persen dan menduduki nomor tiga perolehan partai," kata Ma'ruf Amin dalam arahannya pada acara Ijtima Ulama Nusantara yang digagas Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan semestinya perolehan suara PKB setelah itu mengalami kenaikan, namun yang terjadi justru sebaliknya mengalami penurunan ke angka 10 persen, bahkan hingga 4,5 persen.
Baca juga: Ma'ruf Amin tegaskan tidak maju lagi pada Pilpres 2024
Baca juga: Wapres tegaskan tugas ulama menjaga umat dan negara
"Untung bisa bangkit lagi, betul ya Pak Ketua Umum? PKB harus bisa kembali lagi ke 13 persen. Harus kembali ke nomor tiga lagi seperti tahun 1999. Minimal balik ke nomor tiga, maksimalnya nomor satu," ujar Ma'ruf.
Dia menekankan PKB adalah wadah politik kiai karena pada waktu itu kiai tidak memiliki wadah untuk menyampaikan aspirasi.
"Kenapa saya tahu, karena saya ikut meramu, mendirikan, dan menyiapkan memberikan landasan berpikirnya, walau saya mungkin sudah dianggap bukan PKB lagi," jelasnya.
Dia mengisahkan kala itu dirinya menyaksikan keberhasilan PKB menjadikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden. Menurutnya, tanpa PKB, maka Gus Dur mungkin tidak akan menjadi Presiden.
"Alhamdulillah waktu itu (Gus Dur menjadi Presiden), walau hanya dua tahun. Tapi yang penting menjadi presiden karena kiai menjadi presiden itu sudah luar biasa," jelasnya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023