Namun, pada akhir tahun 2022, bisnis kembali stabil dengan Volkswagen membukukan peningkatan penjualan global pada Desember sebesar 18,1 persen, lapor Xinhua pada Jumat.
Pada 2022, jumlah kendaraan yang dijual perusahaan tersebut di Amerika Serikat (AS) turun 6,1 persen (yoy) menjadi 631.100 unit, dan penjualan di Eropa turun 10,4 persen menjadi 3,15 juta kendaraan.
Kawasan Asia-Pasifik "mencatat penurunan terkecil di antara kawasan utama lainnya" yakni 2,7 persen, kata perusahaan itu. China, pasar tunggal terbesar Volkswagen, "menunjukkan kinerja yang sama" dengan pengiriman hanya turun 3,6 persen menjadi 3,18 juta kendaraan.
"Merek-merek kami menunjukkan kinerja yang baik terkait pengiriman di lingkungan yang sangat menantang," kata Hildegard Wortmann, anggota Extended Executive Committee for Sales di Volkswagen, dalam sebuah pernyataan.
China merupakan "kontributor terbesar untuk peningkatan BEV global grup tersebut" dengan pengiriman naik 68 persen menjadi 155.700 unit. Pangsa BEV dalam total pengiriman mencapai 6,9 persen, naik dari 5,1 persen pada 2021.
Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) pekan lalu mengungkapkan bahwa kurangnya produk setengah jadi (intermediate product), tingginya harga energi dan bahan baku, serta ketidakpastian akibat konflik Rusia-Ukraina "sangat menekan pasar dan produksi" tahun lalu.
Terlepas dari perkembangan penjualan secara keseluruhan, Volkswagen membuat kemajuan signifikan dalam transformasi listriknya pada 2022. Perusahaan itu mengirimkan 572.100 unit kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) di seluruh dunia, mewakili peningkatan signifikan sebesar 26 persen (yoy).
Pada 2023, Volkswagen menargetkan peningkatan pangsa BEV menjadi sekitar 11 persen, sedangkan pada 2030, setiap kendaraan kedua yang dikirim oleh grup tersebut di seluruh dunia akan sepenuhnya bertenaga listrik. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023