Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah unggahan video yang menampilkan peristiwa kebakaran beredar di media sosial dengan narasi lokasi peristiwa di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Video yang muncul di TikTok pada 11 Januari itu telah dilihat lebih dari 2 juta orang dan disukai lebih dari 24 ribu pengguna lain.
Dalam narasi yang menyertai unggahan itu, terdapat klaim kebakaran di Sentani itu dilakukan oleh perusuh di Papua.
Berikut adalah narasi pada unggahan tersebut:
"Malam ini suasana di Kota Sentani memanas terjadi pembakaran kota yang dilakukan oleh para perusuh, bahkan informasi yang didapat sudah banyak korban dari pendatang. Indonesia harusnya melepaskan Papua yang selama ini dimarjinalkan oleh NEGARA INDONESIA."
Lantas, benarkah wilayah Sentani di Kabupaten Jayapura dibakar oleh perusuh sebagaimana terdapat pada unggahan TikTok itu?
Penjelasan:
Video yang menampilkan peristiwa kebakaran seperti tampak pada unggahan di TikTok itu merupakan kebakaran di Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura.
Peristiwa itu terjadi pada 6 Januari 2023 sekira pukul 16.00 WIT, seperti dilaporkan ANTARA.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan sejumlah saksi, Polres Jayapura menduga kebakaran berasal dari salah satu lapak di pasar.
Dugaan awal dari kepolisian, sumber api berasal dari lapak penjualan baju bekas.
Bangunan Pasar Pharaa Sentani terbuat dari kayu dan tripleks sehingga memicu api dengan cepat dan merembet ke lapak dan bangunan lain. Kebakaran itu menghanguskan 436 kios dan 15 ruko.
Kapolres Jayapura Fredrickus Maclariomboen menyatakan masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran tersebut.
Dengan demikian, video yang mengklaim terjadi kebakaran di Sentani, Kabupaten Papua oleh perusuh merupakan informasi yang salah atau hoaks.
Klaim: Sentani dibakar perusuh
Rating: Salah atau hoaks
Cek fakta: Misinformasi! KKB bantai Jemaah masjid di Indonesia
Cek fakta: Hoaks! Foto kebakaran pesantren yang tewaskan 100 santri
Baca juga: Polisi lakukan penyelidikan kasus kebakaran Pasar Pharaa Sentani
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2023