Koordinasi pilar ekonomi yang kita lakukan adalah untuk memastikan bahwa semua target capaian ini dapat tercapai pada masa Keketuaan Indonesia,
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi mengatakan, Indonesia akan fokus membahas agenda prioritas untuk penanganan krisis multidimensi yang diterjemahkan dalam 16 Priority Economic Deliverables (PED) dan 3 flagship events dalam Keketuaan ASEAN 2023.
“Koordinasi pilar ekonomi yang kita lakukan adalah untuk memastikan bahwa semua target capaian ini dapat tercapai pada masa Keketuaan Indonesia,” ungkap Edi Pambudi secara virtual dalam Rapat Koordinasi terkait Pilar Ekonomi ASEAN 2023, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Deputi Edi juga menekankan bahwa linimasa pencapaian target prioritas ekonomi untuk perlu disesuaikan, khususnya yang akan disampaikan kepada Kepala Negara dalam KTT ASEAN ke-43 yang direncanakan dilaksanakan pada September 2023.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau kesiapan JCC gelar KTT ASEAN 2023
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau kesiapan JCC gelar KTT ASEAN 2023
Keseluruhan prioritas dan deliverables pada Keketuaan ASEAN 2023 tersebut diharapkan dapat mendukung ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) yang merupakan inisiatif Indonesia dalam merespons dinamika kondisi ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.
AOIP memuat 4 area kerja sama, yakni konektivitas, maritim, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi lain.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Edi juga menyampaikan beberapa kunci yang perlu diperhatikan untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia, mulai dari komunikasi yang intensif dengan para stakeholders hingga menjaga kekompakan dengan saling mendukung dan membantu antar kementerian dan lembaga.
“Suksesnya ASEAN Chairmanship adalah kesuksesan kerja sama kita semua yang menangani dan diberikan tugas untuk ini. Mari kita ulangi kembali kesuksesan pada tahun 2022 lalu di tahun 2023 ini,” pungkas Deputi Edi.
Baca juga: Deputi ASEAN apresiasi Indonesia bangun perbatasan berbasis SDGs Desa
Baca juga: Deputi ASEAN apresiasi Indonesia bangun perbatasan berbasis SDGs Desa
Sesuai ketentuan Piagam ASEAN, penyelenggaraan KTT ASEAN telah diatur sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
Dalam 2 tahun terakhir yakni saat Keketuaan Brunei Darussalam (2021) dan Kamboja (2022), KTT ASEAN diselenggarakan secara back-to-back karena mempertimbangkan situasi pandemi COVID-19.
Seiring dengan membaiknya kondisi COVID-19 di Indonesia maupun negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia optimis dapat kembali menyelenggarakan KTT ASEAN sebanyak 2 kali yang direncanakan pada Mei 2023 dan September 2023.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023