Saham-saham Asia sebagian besar tergelincir pada awal perdagangan Selasa pagi, menjelang rilis data ekonomi kuartal keempat oleh Beijing, meskipun sentimen investor tentang rebound China tetap positif, bahkan ketika ekonomi global mendekati resesi.Penurunan inflasi di AS sangat menggembirakan, meskipun hal yang menarik adalah bahwa penurunan ini sebagian besar berasal dari harga energi dan barang
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,18 persen pada pukul 01.27 GMT.
Perekonomian China diperkirakan telah melambat tajam pada kuartal keempat karena pembatasan COVID yang ketat, menyeret pertumbuhan 2022 ke salah satu tingkat terendah dalam hampir setengah abad dan meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan untuk mengungkap lebih banyak stimulus tahun ini.
Data pada Selasa diperkirakan menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 1,8 persen pada Oktober-Desember dari tahun sebelumnya, kurang dari setengah kecepatan kuartal ketiga 3,9 persen, menurut jajak pendapat Reuters. Secara triwulanan PDB diproyeksikan mengalami kontraksi 0,8 persen pada triwulan keempat.
Data resmi akan dirilis pada pukul 02.00 GMT.
Baca juga: IHSG menguat, pasar harap bank sentral AS perkecil naiknya suku bunga
"Saya pikir investor akan melihat data PDB kuartal keempat dan fokus pada 2023," kata Ahli Strategi Pasar China Saxo Markets, Redmond Wong, di Hong Kong. "Menurut media China, lebih dari setengah dari 31 provinsi dan kotamadya yang telah merilis laporan kerja 2023 menargetkan pertumbuhan di atas 5,5 persen untuk 2023."
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka turun 0,3 persen, sementara indeks acuan saham unggulan China CSI300 tetap datar.
Nikkei 225 Jepang terangkat 1,35 persen karena bank sentral Jepang (BoJ) memulai pertemuan dua harinya. BoJ berada di bawah tekanan untuk mengubah kebijakan suku bunga segera pada Rabu (18/1/2023), setelah upaya bank sentral untuk membeli ruang bernapas menjadi bumerang, memberanikan investor obligasi untuk menguji tekadnya.
Dolar melayang di posisi terendah multi-bulan pada Selasa pagi, sementara yen bertengger di dekat level tertinggi tujuh bulan karena investor menahan napas untuk potensi perubahan kebijakan BoJ.
Baca juga: Dolar melayang ke posisi terendah, Yen dekat level tertinggi 7-bulan
Indeks S&P/ASX 200 Australia stabil pada Selasa pagi, turun hanya 0,01 persen pada pukul 01.28 GMT, setelah mencapai level tertinggi tujuh bulan pada Senin (16/1/2023).
Saham Eropa mencapai level tertinggi hampir sembilan bulan pada Senin (16/1/2023), dengan Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup naik 0,5 persen pada 454,6 - level tertinggi sejak April 2022 - karena ekuitas global terus membangun reli tahun baru yang didorong oleh harapan rebound ekonomi China dan meredanya tekanan harga di Amerika Serikat dan Eropa.
Pasar AS ditutup pada Senin (16/1/2023) untuk hari libur umum.
"Di tengah perdebatan pasar keuangan awal 2023 adalah seberapa cepat inflasi akan memudar, dan apakah ekonomi utama akan dapat menghindari hard landing atau tidak," tulis analis ANZ dalam laporan penelitian pada Selasa.
"Penurunan inflasi di AS sangat menggembirakan, meskipun hal yang menarik adalah bahwa penurunan ini sebagian besar berasal dari harga energi dan barang," kata laporan itu.
Baca juga: Rupiah melemah, investor tunggu kebijakan suku bunga acuan BI
"Inflasi jasa terus meningkat setiap tahun di AS dan kemungkinan akan tetap kuat selama ketidakcocokan penawaran-permintaan di pasar tenaga kerja terus berlanjut," tambahnya.
Dua pertiga dari kepala ekonom sektor swasta dan publik yang disurvei oleh Forum Ekonomi Dunia di Davos memperkirakan resesi global tahun ini, dengan sekitar 18 persen menganggapnya "sangat mungkin" - lebih dari dua kali lipat dari survei sebelumnya yang dilakukan pada September 2022.
Harga minyak mentah AS turun 1,35 persen menjadi 78,78 dolar AS per barel, sementara Brent turun 0,41 persen menjadi 84,11 dolar AS per barel, meskipun harga masih mendekati level tertinggi bulan ini karena pelonggaran pembatasan COVID di China meningkatkan harapan pemulihan permintaan di importir minyak mentah utama dunia.
Emas spot turun 0,15 persen menjadi diperdagangkan di 1.915,18 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga minyak tergelincir di Asia, pasar kekhawatiran resesi global
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023