• Beranda
  • Berita
  • MAMI: Investor keluar China tingkatkan dana masuk ke negara berkembang

MAMI: Investor keluar China tingkatkan dana masuk ke negara berkembang

17 Januari 2023 15:24 WIB
MAMI: Investor keluar China tingkatkan dana masuk ke negara berkembang
Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma dalam diskusi bertajuk “2023 Market Outlook : Seeds of Opportunity” secara daring di Jakarta, Selasa, (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Dalam jangka pendek, harga spot akan mendapat manfaat dari sinyal perlambatan kenaikan Fed Funds Rate dan pembukaan kembali China

Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma mengatakan pergerakan investor yang melakukan diversifikasi investasi keluar dari pasar China berpotensi meningkatkan aliran dana masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut dapat mengimbangi kekhawatiran terjadinya fenomena bottom fishing, yaitu aktivitas investor terhadap saham-saham di beberapa negara dengan kinerja yang tertekan pada tahun 2022 lalu.

Dalam diskusi bertajuk “2023 Market Outlook : Seeds of Opportunity” secara daring di Jakarta, Selasa, dia melanjutkan telah terjadi perubahan selera investasi yang lebih positif terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya agresivitas bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve dan dibukanya kembali perekonomian China.

“Dampaknya, di bulan November 2022, negara berkembang membukukan rekor tertinggi arus masuk dana asing.” kata Samuel.

Terkait dampak nilai tukar rupiah terhadap pasar saham Indonesia, dia berharap risiko nilai tukar yang selama ini menjadi penghalang dapat membaik seiring meredanya penguatan dolar AS.

Dalam kesempatan ini, pihaknya merekomendasikan saham di sektor green economy dikarenakan investasi di industri electric vehicle (EV) secara organik akan meningkatkan permintaan bahan mineral.

“Dalam jangka pendek, harga spot akan mendapat manfaat dari sinyal perlambatan kenaikan Fed Funds Rate dan pembukaan kembali China,” kata Samuel.

Dia juga merekomendasikan sektor finansial yang akan diuntungkan oleh ekonomi Indonesia yang kuat dan likuiditas yang masih cukup tinggi.

“Hal ini memungkinkan perbankan untuk meningkatkan marjin sambil menjaga kualitas kredit,” ujar Samuel.

Selain itu, dia merekomendasikan sektor consumer discretionary seiring dengan perkiraan konsumsi domestik akan meningkat tahun ini yang ditopang belanja pemerintah menjelang Pemilu 2024.

Baca juga: MAMI : Perbaikan sentimen kawasan Asia dorong migrasi investor
Baca juga: Indo Premier: Sentimen domestik dan eksternal sokong pasar modal RI
Baca juga: IHSG menguat, pasar harap bank sentral AS perkecil naiknya suku bunga

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023