• Beranda
  • Berita
  • Daihatsu pastikan Ayla EV tidak meluncur pada 2023

Daihatsu pastikan Ayla EV tidak meluncur pada 2023

17 Januari 2023 19:37 WIB
Daihatsu pastikan Ayla EV tidak meluncur pada 2023
Pengenalan Daihatsu Ayla EV di GIIAS 2022 di ICE BSD Tangerang, Kamis (11/8/2022). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Marketing Director dan Corporate Planning Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani memastikan mobil listrik Ayla EV tidak akan diluncurkan pada 2023.

"Kami tidak ingin memasarkan Ayla EV. Tahun ini belum, tahun ini pasti belum," ujar Agung di Jakarta, Selasa.

Ayla EV pertama kali dikenalkan di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Ayla dipilih karena merupakan kendaraan segmen LCGC pertama Daihatsu yang dikembangkan.

Saat itu, Ayla EV hadir sebagai mobil konsep dan sedang dalam tahap studi dan persiapan lebih lanjut.

Agung mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan studi dan pengembangan terkait kendaraan elektrifikasi baik bermesin hybrid maupun baterai murni.

Baca juga: Daihatsu Ayla EV dikenalkan perdana di GIIAS 2022

PT ADM, kata dia, memiliki pusat penelitian dan pengembangan (Research and Development/RnD) di kawasan Karawang yang disiapkan untuk kendaraan listrik (EV).

"Kita memiliki RnD di Karawang dan RnD itu disiapkan untuk salah satu bagiannya adalah engineering. Di engineering ini yang sebenarnya kita siapkan untuk EV. Jadi nanti ke depannya EV ini sudah menjadi market volume kita adalah manufaktur yang sudah siap," kata dia.

Sementara itu, Marketing & CR Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menilai bahwa permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik memang cenderung meningkat.

Namun, kata dia, permintaan masyarakat tersebut memiliki definisi yang beragam, bisa diartikan masyarakat yang benar-benar akan membeli atau baru sebatas ingin memiliki mobil listrik.

"Jadi sebenarnya kalau ditanya demand ini demand definisi apa dulu? Demand keinginan atau demand yang mau membeli? Jadi kalau dibilang demand meningkat sekarang iya karena artinya keinginan orang untuk memiliki EV ataupun hybrid itu meningkat, tetapi kendalanya kan masih dalam harga jual yang sekarang bisa sangat tinggi karena baterainya yang masih mahal. Itu yang harus diklarifikasi dulu," ujar dia.

Baca juga: Daihatsu bukukan ekspor 164.000 unit sepanjang 2022

Baca juga: Daihatsu tutup 2022 dengan kenaikan penjualan 24,9 persen

Baca juga: Daihatsu dan SDCI bagikan tips berkendara aman dan nyaman di jalan tol

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023