• Beranda
  • Berita
  • Panitia ATF 2023 siapkan sejumlah paket wisata gratis di Yogyakarta

Panitia ATF 2023 siapkan sejumlah paket wisata gratis di Yogyakarta

17 Januari 2023 19:42 WIB
Panitia ATF 2023 siapkan sejumlah paket wisata gratis di Yogyakarta
Dokumentasi - Salah satu tempat rekreasi/objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (19/10/2020). (ANTARA/Syamsuddin Hasan/aa)
Panitia ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 menyiapkan sejumlah paket perjalanan wisata gratis bagi para buyer atau peserta dari berbagai negara untuk mengeksplorasi destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekretaris Panitia Pelaksana ATF 2023 Bobby Ardianto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan paket wisata gratis bagi para delegasi akan disediakan dalam "pre-tour" dan "post-tour" di sela pertemuan ATF 2023 pada 2-5 Februari 2023 di Yogyakarta.

"Untuk 'pre tour' nanti pada tanggal 2 Februari ada tiga paket tour yang akan dikunjungi para 'buyer' atau delegasi yang sifatnya wajib dan itu gratis," kata Bobby.

Ia menjelaskan untuk paket pertama "pre tour", diawali dengan eksplorasi sumbu filosofi Yogyakarta, mulai dari kunjungan ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Taman Sari Yogyakarta ditutup makan malam di salah satu hotel di Kota Yogyakarta.

Untuk paket kedua, kata dia, para pelaku wisata dari berbagai negara diajak mengunjungi kawasan kerajinan perak dan kampung wisata di Kota Gede, Yogyakarta, diakhiri makam malam di "HEHA Sky View" di Gunung Kidul.

"Paket ketiga akan makan siang dulu di Desa Wisata Nanggring, Sleman binaan Bank Indonesia (BI), kemudian dari Nanggring ke Museum Ullen Sentalu dan ke Sentra Jamu Gendong di Sleman dan makan malam di Gudeg Yu Djum," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY ini.

Berikutnya, paket wisata gratis kembali disediakan untuk peserta setelah pertemuan ATF atau "post tour" yang akan dilaksanakan pada 6 Februari 2023.

Menurut Bobby, paket terakhir itu didukung penuh oleh masing-masing dinas pariwisata di Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.

"Semuanya 'free' buat 'buyer' yang masuk kuota 'post tour' itu. Mereka eksten kurang lebih ada yang dua malam dan tiga malam di DIY untuk mengikuti itu," kata dia.

Momentum tersebut, menurut dia, merupakan kesempatan masing-masing pengelola destinasi wisata di lima kabupaten/kota bertemu para buyer dengan menunjukkan kelebihan masing-masing.

Meski demikian, ujar Bobby, untuk "post tour" sifatnya tidak wajib sehingga para peserta ATF bisa memilih melakukan perjalanan wisata secara mandiri atau membeli paket wisata berbayar yang ditawarkan anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).

Agar momentum ATF tidak hanya dirasakan oleh pelaku wisata di DIY, menurut dia, paket berbayar yang disediakan anggota Asita juga merambah pada lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia.

"Ada yang ke Danau Toba, ada yang ke Labuan Bajo karena ATF ini tidak hanya momentum untuk Yogyakarta," kata dia.

Menyambut ATF 2023, Bobby berharap pengelola destinasi wisata di DIY bersiap untuk dikunjungi para tamu mancanegara dengan berupaya memberikan pelayanan berstandar internasional.

Hal tersebut, menurut dia, relevan dengan target DIY sebagai destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara pada 2025.

"Mau tidak mau, suka tidak suka bagaimana pun destinasi pariwisata di DIY sudah harus memiliki kesadaran meningkatkan kualitasnya dengan standar pelayanan internasional," ujar dia.

Baca juga: PT TWC mendukung penuh penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum 2023
Baca juga: Sandi: DIY miliki kelengkapan infrastruktur untuk sambut ATF 2023
Baca juga: Asita optimistis ATF 2023 jaga tren positif pariwisata DIY

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023