"Baru saja, DPP PDI Perjuangan menerima kabar duka cita dari Ibu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bahwa Pak Prakosa, Dubes RI berkuasa penuh untuk Italia, telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami sungguh kehilangan dan begitu bersedih atas berita duka cita tersebut," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hasto mengatakan PDI Perjuangan kehilangan sosok yang rendah hati, jujur, dan menjadi teladan bagi seluruh jajaran partai.
Dia menambahkan PDI Perjuangan berdoa agar Prakosa diampuni segala dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
Sejauh ini, Hasto mengatakan seluruh perjuangan yang dilakukan Prakosa membuktikan bahwa beliau betul-betul sosok kader yang loyal, berdedikasi, dan setia pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Doa kami panjatkan juga untuk keluarga yang ditinggal, semoga mendapat kekuatan dan penghiburan," tambahnya.
Kabar duka itu pun telah disampaikan Hasto secara langsung kepada Megawati.
"Beliau (Megawati) juga begitu bersedih. Tidak diduga berita duka itu datang secepat ini. Mengingat tadi siang, Ibu Megawati baru saja membahas Pak Prakosa sambil menunjukkan pohon Saninten, kenang-kenangan dari Pak Prakosa, yang tumbuh begitu subur di halaman rumah beliau di Bali," kata Hasto.
Megawati pun memberikan arahan pada seluruh jajaran partai untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Prakosa sekaligus penghormatan khusus sesuai protokol partai. DPP PDI Perjuangan menugaskan Ketua Fraksi Utut Adianto untuk berkoordinasi dengan Pemerintah berkaitan dengan rencana pemulangan jenazah Prakosa, yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan 2001-2004 itu.
"Pak Ahmad Basarah juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan keluarga berkaitan dengan seluruh rencana pemakaman almarhum. Selanjutnya, partai memberikan dukungan penuh hingga selesainya seluruh rangkaian pemakaman almarhum sesuai protokol partai," ujar Hasto.
Baca juga: Dubes RI serahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023