Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat jumlah pria yang menjadi akseptor KB aktif di Provinsi Bengkulu mencapai 8.520 orang dengan harapan dapat memberikan jarak kelahiran dan kehamilan.
“Upaya menjarangkan jarak kelahiran dan kehamilan dalam keluarga, tidak hanya kewajiban para wanita, menunda kehamilan juga bisa dilakukan oleh pria,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Rusman mengemukakan alat kontrasepsi tidak hanya dapat digunakan untuk wanita, tetapi juga bisa dilakukan oleh pria dalam menunda kehamilan. Di lihat dari sisi kesehatan, KB pria efektif menjaga kesehatan reproduksi wanita.
Baca juga: Spesialis Urologi: Partisipasi pria dalam program KB masih rendah
Ia membeberkan rincian dari 8.520 yang pria ber-KB tersebut, sebanyak 1.277 akseptor berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan 762 akseptor, Rejang Lebong sebanyak 1.326, Kota Bengkulu 1.561 peserta, dan Kabupaten Mukomuko mencapai 707 peserta.
Sementara dari Kabupaten Kaur mencapai 579 akseptor, Kabupaten Seluma 708 peserta, Kepahiang 753 peserta, Kabupaten Lebong mencapai 420 akseptor dan terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 427 peserta.
Kemudian, jumlah petugas Keluarga Berencana di Provinsi Bengkulu ada 256 orang yang tersebar di 1.513 desa dengan dibantu oleh kader KB tingkat desa.
Lebih lanjut, Rusman mengatakan KB pada pria dapat dijadikan sebagai wujud bentuk cinta kasih dari pasangan sebagai komitmen dalam berkeluarga.
Terlebih upaya meningkatkan kualitas program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana), kini digencarkan melalui penggunaan alat kontrasepsi di tengah masyarakat secara kontinu, dengan meningkatkan kemampuan tenaga penyuluh KB, kader KB dan mitra kerja dalam edukasi program KB.
Sub-Koordinator Bidang Data dan Informasi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Agus Veriansyah Dalimunthe menambahkan dari 8.520 akseptor pria aktif tersebut, yang menggunakan kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) ada 451 akseptor dan 8.069 akseptor menggunakan jenis kondom.
Baca juga: Peserta vasektomi di Kalbar dapat insentif Rp800 ribu
Baca juga: Dokter: Vasektomi minim efek samping
Seperti halnya wanita, KB untuk pria juga terdapat pilihan. Kondom dan vasektomi atau yang dikenal dengan istilah MOP bisa menjadi pilihan. Namun, dari jenis alat kontrasepsi itu, kondom lebih banyak dipilih oleh masyarakat.
“Peserta pria sebanyak itu masih dominan menggunakan kondom yang bersifat kontrasepsi jangka pendek dan berisiko terhadap kehamilan tidak diinginkan, dan yang paling aman untuk mencegah kehamilan sebaiknya pasangan usia subur (PUS) menggunakan MOP,” kata agus.
Agus mengatakan dengan adanya MOP atau vasektomi, diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat kelahiran agar tidak terjadi kepadatan penduduk, mengingat Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang tinggi.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023