Pemanggilan Dubes Oleg Stepanov dilakukan untuk memperjelas sikap Kanada yang tidak menerima kebrutalan serangan Rusia baru-baru ini terhadap warga sipil di Dnipro, kata Joly kepada pers di Toronto.
Sementara itu Stepanov mengatakan diskusi dalam pertemuan tersebut fokus pada propaganda Barat yang dapat diperkirakan dan perbedaan antara Moskow dan Kanada menyisakan sedikit ruang untuk diplomasi.
Stepanov, berbicara kepada pers Rusia lewat telefon, mengatakan bahwa Rusia dan Kanada memiliki perbedaan yang mendalam mengenai Ukraina dan diskusi tersebut tidak menghasilkan kesepakatan dalam penilaian keduanya.
Serangan terhadap gedung apartemen di Dnipro, Sabtu, merupakan serangan paling mematikan bagi warga sipil dari bombardir rudal Rusia selama tiga bulan terakhir.
Ukraina melaporkan bahwa gedung tersebut dihantam rudal Kh-22 Rusia. Sementara Kremlin --kantor presiden Rusia- berkilah gelombang serangan rudal pada Sabtu tersebut tidak menyasar gedung tempat tinggal.
Kanada, seperti negara-negara Barat lainnya, telah memberlakukan sanksi luas terhadap Rusia atas invasi mereka di Ukraina. Joly mengatakan Ottawa akan terus meminta pertanggungjawaban Moskow.
Sebelumnya pada Rabu, Kanada mengumumkan akan mengirimkan 200 kendaraan lapis baja ke Ukraina sebagai bagian dari bantuan militer mereka.
"Kami akan terus mencekik rezim Rusia dengan sanksi terkoordinasi dan kami akan terus melawan kebohongan Rusia dengan fakta," kata Joly yang berbicara bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.
Senada dengan Joly, Cleverly mengatakan akan meneruskan dukungan untuk Ukraina. Dia berada di Toronto setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington, Selasa.
Militer Kanada dan Inggris juga melatih tentara baru Ukraina di Inggris, dan Joly menyampaikan bahwa lebih banyak pakar Kanada akan bergabung ke dalam sel informasi pemerintah Inggris untuk melawan yang dia gambarkan sebagai disinformasi Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada siap tambah lagi 200 kendaraan lapis baja ke Ukraina
Baca juga: NATO: Pengiriman senjata ke Ukraina cara menuju negosiasi damai
Pewarta: Fadhli Ruhman
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2023