• Beranda
  • Berita
  • Saham China naik meski jelang libur panjang, Hong Kong tergelincir

Saham China naik meski jelang libur panjang, Hong Kong tergelincir

19 Januari 2023 16:19 WIB
Saham China naik meski jelang libur panjang, Hong Kong tergelincir
Ilustrasi - Para investor bermain kartu selama perdagangan tengah hari di Bursa Saham China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.

Baik manajer aktif dan pemilik aset cenderung percaya fase awal reli pasar pasca kejatuhan hampir selesai, dan mereka mengambil keuntungan melalui penjualan ETF atau berputar dari offshore ke onshore

Saham-saham China menguat pada akhir perdagangan Kamis, dengan perusahaan-perusahaan kesehatan dan teknologi informasi memimpin kenaikan, karena arus masuk asing yang kuat membantu sentimen, meskipun volume perdagangan tipis menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup terangkat 0,6 persen, dan Indeks Komposit Shanghai berakhir meningkat 0,5 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1 persen dan indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,4 persen.

Saham Asia lainnya berjuang untuk membuat kemajuan, setelah data konsumen AS yang lemah memicu kekhawatiran resesi.

Pembuat obat China bergegas membuat obat anti demam dan perawatan lain untuk COVID-19, setelah Presiden Xi Jinping mengatakan dia khawatir tentang masuknya pelancong liburan ke daerah perdesaan yang tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi wabah yang tiba-tiba.

Saham di bidang kesehatan dan teknologi informasi masing-masing bertambah 2,2 persen dan 2,6 persen, untuk memimpin kenaikan.

Liburan selama seminggu secara resmi dimulai pada 21 Januari, dan para ekonom sedang mengamati musim liburan untuk mencari tanda-tanda rebound konsumsi di negara tersebut.

Investor asing membeli bersih 9,4 miliar yuan (1,39 miliar dolar AS) saham China melalui skema Stock Connect dalam pembelian ke-12. Dalam waktu kurang dari tiga minggu di tahun 2023, pembelian saham China oleh asing telah melampaui total tahun lalu.

Secara terpisah, survei Reuters menunjukkan bahwa China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah untuk bulan kelima pada Januari.

Raksasa teknologi yang tercatat di Hong Kong kehilangan 1,7 persen, dengan operator video pendek Kuaishou Technology anjlok 6,0 persen setelah pemegang saham utama melepas 3,78 miliar dolar Hong Kong (482,99 juta dolar AS) saham.

"Baik manajer aktif dan pemilik aset cenderung percaya fase awal reli pasar pasca kejatuhan hampir selesai, dan mereka mengambil keuntungan melalui penjualan ETF atau berputar dari offshore ke onshore," kata Morgan Stanley dalam sebuah catatan.

Mereka menambahkan sebagian besar manajer dana lindung nilai tertarik untuk terus mengeksplorasi peluang investasi di pasar dan hanya memikirkan di mana harus menyeimbangkan kembali tetapi tidak kapan harus menjual, percaya "pasar akan segera transit untuk lebih didorong oleh faktor terkait fundamental".

Baca juga: Reli saham China reda setelah pertumbuhan ekonomi kuarta 4 melambat

Baca juga: Kerugian saham Asia meluas, tertekan data PDB China yang lemah


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023