“Pemerintah belum secara resmi memutuskan, tapi memang betul Labuan Bajo menjadi salah satu tempat yang memiliki kans besar menjadi tempat penyelenggaraan KTT,” ungkap Arto, sapaan akrab Sidharto, dalam sesi pengarahan pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Arto, Labuan Bajo masuk dalam salah satu opsi tuan rumah KTT karena bisa menarik perhatian dunia kepada wilayah lain yang ada di Indonesia.
“Ini mencerminkan prioritas dan perhatian pemerintah terhadap berbagai wilayah lain di Indonesia. Jadi ada kepentingan untuk memanfaatkan kesempatan KTT ASEAN ini untuk menarik perhatian dunia kepada wilayah lain dan Labuan Bajo itu salah satunya,” tutur dia.
Sementara itu, Jakarta dipastikan akan menjadi lokasi penyelenggaraan pertemuan menteri-menteri luar negeri negara-negara anggota perhimpunan bangsa Asia Tenggara pada 3-4 Februari. Pertemuan tersebut menjadi agenda pembuka dalam rangkaian KTT ASEAN di Indonesia.
Untuk pertama kalinya juga, Timor Leste bakal mengirimkan menteri luar negerinya dalam pertemuan ASEAN Coordination Council (ACC) itu sejak negara tersebut diizinkan menjadi anggota baru ASEAN pada KTT tahun lalu di Kamboja.
Selain pertemuan dengan para pimpinan negara-negara anggota perhimpunan ASEAN, KTT juga akan menggelar rangkaian pertemuan antara pemimpin-pemimpin luar negeri yang direncanakan berlangsung pada Juli, kemudian dilanjutkan dengan KTT Asia Timur (EAS) pada Desember.
Baca juga: Puan minta dukungan Korsel atas Keketuaan Indonesia KTT ASEAN dan AIPA
Baca juga: KTT ASEAN Indonesia diawali dengan pertemuan Menlu pada Februari
Baca juga: Indonesia terus dorong komunikasi intensif untuk atasi krisis Myanmar
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023