Saham-saham Inggris berakhir melemah tajam pada perdagangan Kamis waktu setempat (19/1), membukukan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,07 persen atau 83,41 poin menjadi menetap di 7.747,29 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,26 persen atau 20,33 poin menjadi 7.830,70 poin pada Rabu (18/1), setelah jatuh 0,12 persen atau 9,04 poin menjadi 7.851,03 poin pada Selasa (17/1), dan terkerek 0,20 persen atau 16,00 poin menjadi 7.860,07 poin pada Senin (16/1).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC anjlok 7,09 persen; serta perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Persimmon PLC tergelincir 5,55 persen.
Sementara itu, Entain PLC, sebelumnya GVC Holdings, sebuah perusahaan taruhan olahraga dan perjudian internasional terangkat 2,53 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan air yang berbasis di Coventry, Inggris yang memasok 4,6 juta rumah tangga dan bisnis di seluruh Midlands dan Wales, Severn Trent PLC meningkat 2,15 persen; serta perusahaan operator jaringan utilitas yang menawarkan layanan air bersih dan air limbah United Utilities Group PLC menguat 1,51 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023