Kapal itu sedang menuju Lilanga di negara tetangga, Republik Kongo, ketika tenggelam di Sungai Lulonga dekat Kota Basankusu pada Selasa (17/1) malam, menurut kepala kelompok masyarakat sipil setempat, Jean-Pierre Wangela, kepada awak media.
Menurutnya, insiden itu terjadi karena kapal kelebihan muatan.
"Kapal kelebihan muatan orang dan barang sehingga tenggelam sekitar tengah malam dan menelan korban jiwa. Ada sekitar 200 orang di dalam kapal," katanya.
"Sekitar 55 orang berhasil selamat dari peristiwa tersebut," ujarnya.
Wangela mengkritik buruknya sarana transportasi di provinsi tersebut, yang menurutnya menyebabkan warga tidak mempunyai pilihan.
Lebih dari 40 orang tewas pada Oktober saat sebuah kapal terbalik di wilayah Wendji-Secli, sekitar 20 km (12 mil) barat daya Mbandaka, Equateur.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 27 orang tewas, 54 hilang setelah kapal tenggelam di Kongo
Baca juga: Sedikitnya 15 orang tewas akibat kapal terbalik di DRC
Lava cair gunung berapi Kongo membakar rumah penduduk
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023