Dengan hasil tersebut, Borneo FC tertahan di posisi enam klasemen dengan raihan 33 poin dari 18 pertandingan. Sedangkan Barito Putera berada di posisi 17 dengan 16 poin dari 19 pertandingan.
Pada pertandingan bertajuk Derby Papadan atau mempertemukan sesama tim dari Pulau Kalimantan itu, Borneo FC tampil cukup dominan dan berhasil menciptakan sejumlah peluang gol.
Sayangnya, tak satupun peluang yang ada dimaksimalkan oleh penyerang tim yang berjuluk Pesut Etam itu. Hasilnya pertandingan harus berakhir dengan skor sama kuat, 0-0.
Baca juga: Muhammad Sihran tak sabar kembali berlaga di Stadion Segiri
Hasil imbang tersebut tidak lepas dari penampilan gemilang penjaga gawang Barito Putera Joko Ribowo dalam melalukan aksi penyelamatan gawangnya dari kebobolan.
Tercatat beberapa kali Joko Ribowo bisa menepis tendangan maupun tandukan pemain Borneo FC yang sudah mengarah dan berpeluang menjadi gol.
Sementara, Matheus Pato yang menjadi andalan tim Pesut Etam untuk mencetak gol seperti kurang beruntung pada pertandingan itu, karena sejumlah peluang terbaiknya belum bisa merubah papan skor.
Peluang terbaik dimiliki pemain asal Brazil beberapa menit sebelum pertandingan berakhir, saat wasit Tabrani memberikan hadiah tendangan bebas untuk Borneo FC di depan kotak enam belas.
Sayangnya tendangan keras Pato masih membentur tiang gawang, dan belum bisa mengantarkan hasil positif untuk tuan rumah Borneo FC.
Dengan hasil tersebut menjadi kegagalan bagi Borneo FC membalas kekalahan pada Derby Papadan, karena pada pertandingan putaran pertama Liga 1 Indonesia 2022/2022 kesebelasan Pesut Etam takluk di markas Barito Putra di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan skor 1-3.
Baca juga: Gol tunggal Riyan Ardiansyah bawa PSIS menang atas Arema FC
Baca juga: PSM Makassar pertahankan posisi puncak usai tahan imbang Bali United
Pewarta: Arumanto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023