“Masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat/petir,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Denpasar, Minggu.
Baca juga: BMKG imbau waspadai cuaca ekstrem di NTT akibat sirkulasi siklonik
Ia juga mengimbau masyarakat terutama pelaku usaha bahari dan mereka yang beraktivitas di pesisir untuk waspada gelombang laut tinggi pada Minggu (22/1) sampai dengan Selasa (24/1).
BMKG memperkirakan tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar 0,25 meter sampai dengan 1 meter, di perairan selatan Bali 0,75-2 meter, di Selat Bali 0,5-2 meter, dan di Selat Lombok 0,5-2 meter.
“Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia di bagian selatan Bali.
Baca juga: Bupati Gunungkidul imbau masyarakat waspadai bencana hidrometeorologi
Di beberapa tempat wisata seperti Nusa Dua, Kuta, Tanah Lot, dan Sanur, BMKG memperkirakan pada 23-24 Januari tinggi gelombang laut pada rentang 0,25-1,25 meter. Kemudian di Ubud, Bedugul, Kintamani, dan Besakih diperkirakan hujan ringan pada siang hari pada 23-24 Januari.
Sementara itu, untuk laporan cuaca secara umum di Bali selama libur Hari Raya Imlek, Minggu, BMKG menyampaikan cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan di beberapa wilayah Pulau Dewata.
Baca juga: BNPB tekankan daerah perkuat strategi penanggulangan bencana
Kemudian, suhu udara berkisar antara 22-32 derajat Celsius dengan kelembapan udara 70-95 persen.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023