"Sebagai cikal bakal penentu masa depan bangsa, anak harus selalu dilindungi dan dijaga agar dapat tumbuh kembang secara optimal," kata Abdul Halim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, perlindungan anak sama pentingnya dengan perlindungan terhadap perempuan yang menjadi salah satu tujuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Desa.
Baca juga: KPAI serukan kekerasan pada anak harus dihentikan
"Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Ibu-ibu adalah pejuang-pejuang yang menentukan kualitas hidup masyarakat dan bangsa kita ke depan," ujar Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Seperti diketahui, pemberitaan tentang kejahatan terhadap anak masih marak terjadi salah satunya berupa kekerasan seksual.
Menurut Mendes PDTT, hal tersebut harus segera diatasi di antaranya melalui penguatan regulasi sehingga anak-anak bisa tumbuh nyaman dan aman.
Baca juga: Menteri: Pencegahan kunci utama tuntaskan kasus perlindungan anak
"Kita semua setiap hari disajikan berita-berita yang sangat mengiris hati kita terkait dengan kekerasan perempuan dan anak. Oleh karena itu, hari ini di Jawa Timur kita serukan dan gerakkan untuk stop kekerasan pada perempuan dan anak," katanya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat laporan kasus kekerasan terhadap anak tahun 2019 sebanyak 11.057. Angka tersebut naik menjadi 11.278 pada tahun 2020.
Berikutnya tahun 2021 ada 14.517 dan tahun 2022 tercatat sebanyak 11.012 kasus kekerasan anak. Meskipun jumlahnya menurun dibandingkan sebelumnya, namun kekerasan pada anak akhir-akhir ini sangat memprihatinkan.
Baca juga: Tekan kasus kekerasan anak KemenPPPA terapkan strategi pencegahan
Mendes PDTT mengatakan perlindungan terhadap perempuan dan anak telah dilandasi oleh rumusan yang termaktub dalam SDGs Desa dan diaplikasikan di level desa.
Keberpihakan kepada perempuan, kata dia, juga ditegaskan langsung pada tujuan kelima yakni keterlibatan perempuan desa.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023